Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Kamis, 18 Maret 2010

PEMBELAJARAN FACEBOOK ANTARA KEBUTUHAN DAN KETAKUTAN Oleh Diah Trisnamayanti Soekarmono, S.S.

Masa sekarang tidak ada orang yang tidak mengenal penggunaan layanan internet selain e-mail yaitu Facebook. Facebook melayani semua orang untuk berhubungan dan berkomunikasi melalui dunia maya. Layanan ini semakin digemari tidak hanya anak muda akan tetapi orang tua pun ikut menggunakan layanan ini. Bahkan sekarang ada sekian bentuk lagi layanan yang setipe dengan Facebook.
Awalnya, hanya ada keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang Facebook. Pengetahuan itu, banyak penulis dapat dari siswa. Semua siswa saat ini hampir telah mencoba menggunakan layanan ini. Sebagai guru yang selalu ingin mencari kebutuhan yang diperlukan siswa, jelas saya “hunting”mencari tahu cara pembuatannya. Jadilah e-mail dibuatkan oleh seorang teman baik. Setelah itu apa? Merambah pada bagaimana menggunakan e-mail semaksimal mungkin dan masuklah saya dalam layanan Facebook ini.
Jujur saja ketika mencoba mengatur layanan ini, semua orang yang dikenal maupun tidak ditambahkan penggunaan untuk menjadi teman. Diantara perjalanan menuju pencarian pola belajar siswa; ada kiriman gambar yang tidak membuat saya sebagai pengguna nyaman melihatnya. Ternyata bila kita “ignore” atau “mengabaikan” bahasa facebook “Spam”maka hal itu tidak akan muncul sebagai pengganggu manajemen “fitur” pengguna. Penulis awalnya belum menemukan celah untuk mempositifkan facebook pada anak-anak didik. Dengan seiring perjalanan waktu, penulis belajar menulis materi untuk dimasukkan dalam “facebook catatan” kemudian ditawarkan kepada para siswa untuk memilih materi yang dibuat dan yang terdapat di email karena penulis mencoba membuka link dunia bergabung dengan sekolah kami. Dengan begitu, siswa juga melihat kebutuhan mereka yang sudah menjadi “zaman internet” ini sebagai kebutuhan perkembangan berpikir mereka. Mereka dapat berintereraksi dengan teman dari berbagai Negara untuk mengirimkan pendapat mereka tentang materi pembelajaran; tapi kebanyakan adalah berupa obrolan ringan tergantung pada pengguna.
Sepertinya hal itu merupakan fenomena yang menggambarkan derasnya informasi bagi para siswa yang harus dicoba untuk disiasati lebih intensif terhadap apa yang menjadi awal tidak terperhatikannya kebutuhan siswa. Beberapa teman yang dikenal penulis memang sudah mumpuni dalam menggunakan media Web, blog maupun site lain sebagai wadah khusus mewujudkan kreatifitas guru mengembangkan kepiawaiannya mengarahkan pemahaman hidup yang berlaku sesuai tuntunan moral dan keteguhan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa pada siswa-siswa didiknya bukan hanya sekedar menjiplak, ngobrol, menonton tapi benar-benar membawa siswa pada sebuah pengalaman baru.
Tidaklah mudah membelokan materi ngobrol menjadi sesuatu yang merupakan norma belajar yang memerdekakan pikiran siswa tentang Ilmu pengetahuan yang harus mereka dapat di kelas. Ini perlu ada “tautan” lain yang menghubungkan antara siswa dengan guru dalam penggunaan media belajar seperti ini. Sebagai contoh; siswa dan siswi tidak begitu senang membaca yang sifatnya formal terbatas akan tetapi dengan membuat mereka sibuk menyelesaikan materi yang diminta guru untuk dijawab dalam bentuk karangan sederhana menjadikan mereka berpikir dan berpola terhadap kemajuan diri mereka tanpa henti-henti.
Sebagai guru memang hanya bisa memberikan dorongan melalui simpulan kata-kata yang tak lupa menyelipkan adab bertutur, berperilaku dan berpandangan untuk mencapai target pilihan yang terbaik. Apakah mereka memahami pandangan gurunya tergantung dari kemampuan menguraikan secara empiris data yang terlihat dan data yang terbaca secara kasat mata oleh mereka. Ini akan berdampak lebih baik dalam pemilihan anak untuk mengambil hikmah di belakang materi facebook mereka. Guru dan orang tua menjadi satu kesatuan yang berpola sama tidak melarang percakapan dalam facebook yang dilakukan mereka tapi memasuki kehidupan mereka dengan indah mengarahkan tanpa pemaksaan tentang tatakrama berbicara, berkawan dan belajar dalam dunia maya.

PEMBELAJARAN FACEBOOK ANTARA KEBUTUHAN DAN KETAKUTAN Oleh Diah Trisnamayanti, S.S.