Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Kamis, 25 Juni 2009

CURHATKU

Dengarkan curhatku....

Sepenggal lirik lagu dibawakan oleh sekelompok anak muda yang modern notabene, anak baru gede yang tidak mewakili jaman dulu (jadul)nya proyeksi pemikiran mereka. Penggalan itu ternyata memiliki kemaknaan yang menguatkan keluhan seseorang kepada orang lain dengan respon yang solid.

Bicara soal curhat sebenarnya, ada hal yang sangat mendalam yang ingin diungkapkan dari seorang anak manusia. Persoalan yang muncul di dalam diri seseorang memang tidak akan semuanya bisa terjawab dengan mudah. Ketika persoalan yang muncul tersebut semakin membuat kebimbangan, kegalauan, sampai dengan kecemasan barulah anak manusia menggunakan kata tersebut untuk berbagi kepada teman dekatnya atau siapapun yang dipercaya olehnya dapat mendengar, bisa juga menyelesaikan permasalah yang menurut si punya cerita sungguh rumit dan pelik.

Terkadang curhat merupakan obat bagi penderita banyak masalah yang jujur saja kurang kreatif untuk mengulik kemampuan dan ketajaman penyelesaian masalah. Dasar yang tidak cukup dalam penyelesaian kepentingan hidup si penderita masalah merupakan kesulitan untuk terjadinya perubahan taktik meski secara sederhana telah diberikan bagi orang tersebut. Ya.. pada akhirnya si pendengar akan boring dengerin curhatnya. Si penderita semakin tertekan. Jadi hati-hatilah untuk curhat. Pilih orang yang bisa bermanfaat wat menyelesaikan segudang kebingungan yang dirasakan.

Curhat jangan jadi ajang wat ngegosip juga lho..!! gibah ga akan dapat menyelesaikan kebingungan kita. Mungkin untuk mendasarinya perlu tuntunan dan sedikit ilmu akhirat yang direkatkan di dalam benak pengguna curhat. Semoga berguna info kecil tentang Curhat

Kamis, 18 Juni 2009

SUSAH

Pusing juga ya kalau kita ketemu dengan Si "susah" ini. Sebaliknya kita terkadang kasihan melihat si"susah" tujuh keliling mencari jawaban yang entah hilang, entah nyelip, entah dan entah deh pokoknya.
Kata itu baru muncul kalau kita merasa buntu dan tidak kreatif menemukan secara tiba-tiba ide yang tidak terpikir sebelumnya. Susah bikin takut juga buat orang yang terbiasa enak. Benar atau tidak tergantung orang yang memahaminya. Kata itu memang banyak rangkaiannya. biasanya dirangkai dengan kata yang pertama saya tempatkan di artikel ini. Mau ada yang menambahkan silahkan... lho...!!! tinggal tulis dimana kau suka.

Rabu, 10 Juni 2009

SELF-SERVICE

Vocabulary
a cashier : kasir
to queue : antri
a customer : pelanggan
a counter : meja panjang
a rack : rak
a self-service restaurant : resto swalayan
on display : dipamerkan
a tip : persenan


If you are in a hurry| and you want to have a quick meal| there is no better place than a self-service restaurant.|You go into the restaurant,| pick up a tray, knife, fork, and spoon| and queue at a counter where the food is on display.| You pick out what you want| and put in your tray,| which you have to push along a special rack till you reach the cashier.| The cashier will give you your bill.| After paying,| you take your tray to any table you like.| You can sit alone or with another customer.| You can have a good meal in ten minutes.| And-| as there is no waiter| you don't have to give a tip.

take from
Listening and Comprehending
by M.H. Combe Martin
as Head of Departement of English Studies
World London College


Please answer some questions below!

1. what is the first thing you do after you go into the restaurant?
2. who gives you your bill?
3. what do you push your tray along
4. where do you queue?
5. what don't you have to give?
6. where does the story pick up?

Selasa, 09 Juni 2009

ANAKKU INDAHNYA DUNIAMU

Empat Tahun lamanya, pengamatan terhadap perkembangan anak usia dini yang saya telah lakukan berjalan dengan sangat baik dan lancar. Pertumbuhan anak saya semakin lama semakin menampakkan pemahaman atas apa yang terjadi di sekitarnya. Usia anak yang bernama Andini Putri Bintang adalah empat tahun lebih empat bulan. Pemilihan atas pemikiran yang baik, benar dan boleh dilakukan berjalan sebagaimana mestinya seperti juga tentang pemikiran kurang baik, jangan, tidak boleh yang saya kenalkan padanya; saya Alhamdulillah bisa melakukan itu semua dengan sangat menikmatinya setiap hari. Pengamatan ini dilakukan sebagai wujud keperdulian saya terhadap seorang bocah cilik yang manis dan lucu rahmat yang diberikan Alloh kepada orang tua dalam hal ini melalui tingkat efektifitas dengan pertemuan seorang ibu pekerja dan anaknya.

Boleh dibilang awalnya, tak ada yang namanya indah ketika kita berhubungan dengan tugas sebagai seorang ibu dan ayah yang juga berperan sebagai seorang pekerja. Tugas yang membebaninya cukup banyak untuk diungkapkan secara gamblang, belum lagi tugas yang dibebani di tempatnya bekerja. Pasti berbagai strategi dilakukan untuk bisa memenuhi target demi pencapaian kepuasan semua pihak. Muskil benar hal itu bisa terjadi bersamaan, sekali lagi pasti ada yang terbengkalai.

Entah dari mana datangnya saya meyakinkan diri dengan mengatakan bahwa sebenarnya para ibu atau ayah bisa lebih mampu untuk mengendalikan potensi dirinya dalam mengimbangi antara kerja dan efektifitas pertemuan dengan sang anak. Jangkauan yang akan dicapai seorang anak adalah hanya ingin memiliki teman yang bisa membuat dia nyaman menghadapi kesulitan dalam berbagai kegiatan hidup nyata. Ketika kebutuhan itu nampak dalam sorot matanya dan terpenuhi, tidak ada kebahagiaan yang bisa melebihinya kecuali keceriaan yang menyertai nafasnya. Pembentukan itu dimulai dari belajar bermain tepuk tangan sambil bernyanyi, menari ketika mendengar musik berbunyi, menonton bersama film-film kartun sambil terus membiarkan dia bercerita tentang tokoh kartun tersebut, mengajak serta memasak dan membuat masakan yang diinginkannya tanpa perlu dipaksa, mengerjakan apa yang diinginkannya seperti menggunting, menempel, mewarnai bersama; sekali-kali jalan-jalan ke daerah yang tak terduga untuk dia bisa lakukan seperti ke sawah main kotor-kotoran bersama, berenang atau main lompat tali. Mungkin kelihatannya konyol, seorang ibu yang sudah dewasa masih harus mengerjakan permainan anak-anak. Waktu bisa jadi dianggap sebagai hambatan yang paling utama, sudah pasti sang ibu atau bapak harus meluangkan waktu meski hanya sedikit yang bisa diberikan tapi benar-benar dilakukan atas kerjasama yang baik dan keikhlasan. Jika mungkin rumahnya terlihat sedikit kotor atau sang ibu tak sanggup mengerjakan tugas rumah, kecuali yang memiliki pembantu rumah tangga, mungkin memang harus ekstra berat untuk mengerjakan di waktu sang anak memang ingin sendiri, menonton, belajar mewarnai atau menggunting obyek sendiri.

Keterikatan anak pada masalah yang dihadapinya bisa diketahui dengan sendirinya tanpa perlu kita memaksakan mereka untuk bercerita. Tingkat kecenderungan atas kepatuhan mereka terhadap apa yang orang tuanya sarankan tentunya akan dilakukan sejauh mereka mampu untuk menghadapinya dengan kemandirian mereka dan tingkat kemanjaan mereka karena kurangnya perhatian orang tua tersebut terhadap apa yang dikerjakan sang anak. Pola asuh yang salah pada anak-anak usia dini muncul akibat pemahaman, pendekatan psikologis yang nampaknya tidak terperhatikan secara jelas oleh para orang tua. Kecenderungan orang tua menganggap dirinya paling benar tentang sesuatu permasalahan yang dihadapi anak semestinya memang perlu dikaji ulang oleh orang tua tapi ini bukan berarti membenarkan sikap anak yang salah. Ini di tekankan oleh Thomas Gordon bersama Judith Gordon Sands dalam MOE Menjadi Orangtua Efektif Dalam Praktek

Banyak orangtua beranggapan bahwa ketika anak-anak mengalami kesulitan, kesal takut, bingung, sedih atau ada kebutuhan lain yang tidak terpenuhi, anak-anak membutuhkan informasi atau fakta yang berupa penjelasan dari orangtuanya. Namun, kadang kala ini dapat membuntukan komunikasi karena pada saat-saat demikian anak tidak siap menyerap logika, atau anak menolak mendengarkan sesuatu yang sudah mereka ketahui. Oleh karena itu, pada saat demikian sebaiknya orangtua menjadi pendengar yang baik. Biarkan anak mengungkapkan masalah atau perasaannya.

Ada 4 kecakapan mendengar, yaitu mendengar pasif (diam), tanggapan mengiyakan, pembuka pintu atau ajakan (untuk bercerita), dan mendengar aktif. Teknik yang paling efektif adalah mendengar aktif. Di sini, tanggapan verbal dari si pendengar merupakan pantulan-pantulan dari pesan anak yang sebelumnya. Mendengar aktif berarti tidak diam (mendengar pasif) melainkan memberi tanggapan yang merupakan pantulan balik pesan si pencerita (anak). Dengan didengarkan secara aktif, anak dapat mengungkapkan perasaan atau emosinya sehingga ia merasa ringan. Selain itu, anak-anak akan belajar dari reaksi orangtua bahwa perasaan sungguh ramah, tidak jahat atau menakutkan. Merasa didengar dan dipahami oleh orang lain adalah sesuatu yang membahagiakan sehingga pada waktu anak mengungkapkan perasaannya anak merasakan bahwa orangtua menyayanginya. Dengan mendengar secara empati, seseorang dapat memahami orang lain dan menghayati keunikannya. Dengan demikian, mendengar melahirkan perasaan diperhatikan dan disayang. Hal ini akan mempunyai dampak positif, yaitu anak-anak akan lebih mendengarkan pesan orangtua mereka bila orangtua bersedia lebih dahulu mendengarkan mereka. Karena mendengar aktif akan membantu seorang anak berpikir sendiri dan menemukan pemecahannya maka anak lebih mampu mengusai diri, lebih bertanggungjawab, dan mandiri. Karena itu, orangtua akan belajar mempercayai anak dan menerima perasannya. Jika sudah terbiasa, orangtua bisa terlepas dari beban perasaan bahwa orangtua harus menyediakan solusi yang benar bagi anak. Keuntungan lainnya adalah orangtua dan anak akan menjadi pribadi yang terpisah dan orangtua tidak harus menjadi "orangtua super".

Anak-anak hanya ingin ada penjelasan yang nyata secara logika bukan alasan yang tidak berdasar dalam suasana hati yang bukan dengan penuh tekanan. Contoh kasus ada seorang anak yang tidak mau makan: ini terjadi pada beberapa anak di usia dini; 1. Ibu pertama memberikan makan secara paksa pada anaknya hasilnya sang anak menolak dengan cara menangis sekeras-kerasnya, 2. Ibu kedua memberikan makan sesuai keinginan anak artinya pada saat disuapi jika anak tidak meminta suapan makan untuknya sang ibu tak beranjak untuk memberikannya walhasil sang anak hanya mengenal cara ibu menyuapinya dan sang anak sudah pasti asik dengan dunianya tanpa diketahui sang ibu kesimpulan anak terkadang mencengangkan orang dewasa ketika hal itu ditekankan kepadanya “ayo dong suap lagi ma’amnya!?” yaitu “mama juga tidak mau temenan sama aku”, self belonging terhadap sang ibu lebih cenderung lemah; ini bisa berakibat salah pengasuhan orang tua pada tingkat awal sang anak berinteraksi. Bukan tidak mungkin hal ini mengakibatkan gejala sang anak tidak terlalu perduli dengan petuah yang diberikan sang mama atau papanya. 3. Ibu ketiga adalah seorang ibu yang hanya memberitahukan kepada sang anak pentingnya makan untuk tubuh sang anak, apa fungsi makan di dalam tubuh, kenapa manusia perlu makan yang dikaitkan dengan kartun “hero” yang disukai anak secara psikologis anak akan mencoba menjadi seseorang dalam hal ini adalah “hero” kartun itu, namun setelahnya dia hanya mengetahui apa pentingnya makan untuknya. Visualisasinya mungkin bukan dengan bahasa orang tua tapi bahasa anak-anak.

Kalau saja para orang tua menyadari betapa indahnya dunia anak-anaknya yang bisa ia kenal sejak sang anak dilahirkan. Itulah kenapa mereka begitu lucu, penuh imajinasi dan tak mungkin bisa terlupakan saat mereka mulai belajar menangis, berteriak-teriak, mempertahankan diri, bertanggungjawab, ngambek, marah, bermanja-manja dan lain-lainnya. Respon ibu dan ayahandanya lah yang pertama menjadi referensi anak untuk menentukan apa yang akan dia pilih ketika dia tidak mampu mengatakan sebuah tuntutan kepada ayah bundanya yang kebetulan mendadak tidak peka dalam menilai sikap mereka.

Dari empat tahun perjalanan memahami sikap dan sifat serta respon seorang anak kecil yang diciptakan Alloh untuk terus dipelajari dan dijaga ternyata bukanlah sesuatu yang sia-sia. Seorang ayah dan ibu pekerjapun bisa melakukan pengamatannya dengan saling mengisi secara positif. Tahun-tahun tersebut menjadi era penanaman mental baik dan buruk kepada sang anak, seperti yang dikatakan oleh seorang pakar psikolog bahwa masa Golden years adalah masa sang anak beradaptasi dan memahami struktur dasar yang ditanamkan sang bunda dan ayah dalam menghadapi dunia yakni usia sekitar 0 – 5 tahun.

Dalam lima tahun pertama yang disebut ‘The Golden Years’ , seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Karena itu, di masa-masa inilah anak-anak seyogyanya mulai diarahkan. Karena saat-saat keemasan ini tidak akan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sang buah hati, amanah Allah.

Urgensi mendidik anak sejak dini juga banyak disebutkan dalam Al Qur'an dan Al Hadits antara lain :

1. Terjemahan QS. At Tahrim (66) ayat 6

"Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang..."

Memelihara, menurut sayyidina Ali: didik dan ajarilah, sedangkan menurut sayyidina Umar: melarang mereka dari apa yang dilarang Allah dan memerintahkan mereka apayang diperintahkan Allah.

2. Terjemahan Al Hadits

"Setiap yang dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanya yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani, atau Majusi".

Hadits: seorang bayi mengencingi Rasulullah.

Di dalam buku "Pendidikan Anak Dalam Islam" karangan Abdullah Nashih Ulwan disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat memperhatikan tentang 7 (tujuh) segi dalam mendidik anak, yaitu :

1. Segi Keimanan

- menanamkan prinsip ketauhidan, mengokohkan fondasiiman ;

- mencari teman yang baik ;

- memperhatikan kegiatan anak.

2. Segi Moral

- kejujuran, tidak munafik ;

- menjaga lisan dan berakhlak mulia

3. Segi Mental dan Intelektual

- mempelajari fardhu 'ain dan fardhu kifayah ;

- mempelajari sejarah Islam ;

- menyenangi bacaan bermutu yang dapat meningkatkan kualitas diri ;

- menjaga diri dari hal-hal yang merusak jiwa dan akal

4. Segi Jasmani

- diberi nafkah wajib, kebutuhan dasar anak seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, pakaian

danpendidikan ;

- latihan jasmani, berolahraga, menunggang kuda, berenang, memanah, dll ;

- menghindarkan dari kebiasaan yang merusak jasmani

5. Segi Psikologis

- gejala malu, takut, minder, manja, egois dan pemarah

6. Segi Sosial

- menunaikan hak orang lain dan setiap yang berhak dalam kehidupan ;

- etika sosial anak

7. Segi Spiritual

- Allah selamanya mendengar bisikan dan pembicaraan, melihat setiap gerak-geriknya dan

mengetahui apa yang dirahasiakan ;

- memperhatikan khusu', taqwa dan ibadah

Jika begitu banyak yang harus kita ajarkan pada anak, kapan waktu terbaik untuk memulai pendidikan kepadabuah hati ? Simaklah beberapa hasil penelitian baru berikut ini :

1. Fakta tentang otak :

a. Saat lahir, bayi punya 100 miliar sel otak yang belum tersambung. Pada usia 0-3 tahun terdapat 1000

triliun koneksi (sambungan antarsel). Pada saat inilah anak-anak bisa mulai diperkenalkan berbagai hal dengan cara mengulang-ulang :

- memperdengarkan bacaan Al Qur' an ;

- Bahasa Asing seperti bahasa Inggris ;

- memperkenalkan nama-nama benda dengan cara bermaindan menunjukkan gambar ;

- memperkenalkan warna dengan menunjukkan kepadanya dalam bentuk benda yang dia kenal, warna-

warna cerah di kamarnya dan gambar ;

- memperkenalkan aroma buah melalui buku ;

- membacakan cerita atau dongeng

Pada usia 6 tahun, koneksi yang terus diulang (mengalami pengulangan - pengulangan) akan menjadi permanen. Sedangkan koneksi yang tidak digunakan akan dipangkas alias dibuang. Oleh karenanya, usia sebelum 6 tahun adalah saat yang tepat untuk mengoptimalkan daya serap otak anak agar tidak terpangkas percuma.

b. Otak yang belum matang rentan terhadap trauma, baik terhadap ucapan yang keras maupun tindakan

yang menyakitkan. Susunan otak terbentuk dari pengalaman. Jika pengalaman anak takut dan stress, maka respons otak terhadap dua hal itulah yang akan menjadi arsitek otak sehingga dapat merubah struktur fisik otak. Itulah mengapa kita harus menghindarkan diri dari memarahi anak atau memukulnya. Jika anak kita melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang tidak sopan, sebaiknyalah kita mulai mengajarkannya mana yang betul dan sopan santun dengan cara yang arif serta penuh kesabaran. Kita dapat mencontoh bagaimana Rasulullah saw. bersikap sangat penuh kasih sayang terhadap anak-anak.

c. Otak terdiri dari dua belahan yaitu kanan dan kiri yang memiliki fungsi yang berbeda namun saling

mendukung.

- Pekerjaan otak kiri berhubungan dengan fungsi verbal, temporal, logis, analitis, rasional serta

kegiatan berpola.

- Pekerjaan otak kanan berhubungan dengan fungsi kreatif dan kemampuan bekerja dengan

gambaran (visual) dan berfikir intuitif, abstrak dan non-verbal serta kemampuan taktil/motorik halus pada tangan, termasuk pembentukan akhlak dan moral.

Sistem pendidikan kita maupun ilmu pengetahuan pada umumnya cenderung kurang memperhatikan kepandaian yang tak terucapkan. Jadi, masyarakat modern cenderung menganaktirikan belahan otak kanan.

Menurut Bob Eberle, seorang ahli pendidikan, "prestasi pikiran manusia memerlukan kerja yang terpadu antara belahan kiri dan otak kanan". Kalau tujuan kita adalah mengembangkan pribadi yang sehat dan jika kita ingin menumbuhkan kreativitas secara penuh, maka diperlukan pengajaran untuk menuju keseimbangan antara fungsi kedua belahan otak itu.

2. Fakta tentang stress

a. Anak yang mengalami stress pada usia kritis 0-3 tahun akan menjadi anak yang hiperaktif, cemas dan

bertingkah laku seenaknya.

b. Anak dari lingkungan stress tinggi mengalami kesulitan konsentrasi dan kendali diri.

c. Cara orang tua berinteraksi dengan anak di awal kehidupan akan membuat dampak pada perkembangan

emosional, kemampuan belajar dan bagaimana berfungsi di kehidupan yang akan datang.

3. Ciri-ciri anak pada milenium kedua :

- mampu berpikir cepat ;

- mampu beradaptasi dengan cepat dan benar ;

- memiliki keimanan kuat sebagai filter ;

- menguasai bahasa dunia ;

- mampu menyelesaikan masalah dengan cepat ;

- orang tua mempunyai 7 kebiasaan efektif.

Ini dituangkan oleh Emmy Soekresno, S.Pd. dalam GAMBARAN UMUM MASA-MASA PENTING PERTUMBUHAN ANAK DAN KIAT-KIATNYA di www.psikologi anak

Keindahan seorang anak sepatutnya perlu disukuri oleh semua pihak baik orang tua maupun nenek-kakeknya serta lingkungan sekitar. Pertumbuhan dan perkembangan tiap detik dari jiwa yang sehat untuk si kecil mungil nan cantik adalah anugrah luar biasa yang diberikan Tuhan. Pendapat dan ungkapan rasanya ketika bertemu dengan sebuah masalah baik dengan orang tua, lingkungan bermain, saudara-saudara dan teman sekolahnya merupakan wujud perjalanan perkembangan yang setidaknya akan membentuknya menjadi seorang yang berkarakter seperti pengharapan orang tuanya atau pribadi sang anak itu sendiri. Sang anak tanpa disadari oleh orang tua merupakan komoditi kehidupan bangsa ini. Pendidikan untuk mereka selalu dilarikan pada sinyalemen pembelajaran sekolah tanpa daya dukung yang kuat dalam proses pembentukan karate positif di rumah. Jika saja hal itu terjadi di banyak daerah kecil maupun besar di bangsa ini, tidakkah kita bergerak bersama membentuk karakter positif dan sehat bagi anak titipan Tuhan yang menjadi kewajiban semua pihak untuk membantu proses pembentukannya. Sekarang bukan lagi saatnya salah menyalahkan ketika ada terjadi lingkungan negatif bagi sang anak ini. Sekarang adalah proses pendewasaan berbagai pihak yang terkait untuk mengeliminir tingkat lingkungan negatif bersama dengan cara yang positif. Agar keindahan perkembangan jiwa makhluk-makhluk kecil nan lucu tetap memilki arah positif dalam menjalani kehidupannya kelak meski sejelek atau sekumuh apapun tempatnya tinggal mereka. Positif dan sehat dalam perkembangan jiwa seorang anak setidaknya masyarakat tidak berpatokan pada norma harta, kebangsawanan, kedudukan dan latar sosial lain dari orang tua. Stigma yang mendeskriditkan anak jalanan, anak haram, anak tidak mampu perlu dicopot di masyarakat. Buatlah kehidupan yang layak dan nyaman untuk anak-anak kita berkembang lebih pesat. Sekali lagi mereka adalah titipan Tuhan karena Alloh percaya kita mampu mempelajari makhluk ciptaan-Nya lebih dari sekedar pelajaran tapi sebagai seorang makhluk yang membutuhkan ruang gerak yang nyaman dan layak untuk bereksplorasi lebih baik.

Jika para orang tua tahu terutama ibu-ibu muda betapa indahnya mengamati proses pembentukan karakter mereka, saya yakin tidak ada satu orang ibu yang tega menelantarkan mereka dengan tanpa hasil yang baik. Alloh lah Pelindung semesta alam dan kepada-Nya kita kembali. Hasil usaha kita membenahi kehidupan positif adalah karunia terbesar dari-Nya. Save Your Children before your passing away through The Mighty for your responsibility. Amien.