Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

BELAJAR DARING DI KELAS RPL #Day21AISEIWritingChallengeNanoNanoInLife

 

NANO-NANO IN LIFE

“Okay, bu.” Angel Menjawab obrolannya. Kurang lebih 45 menit ternyata masih ada yang belum menyelesaikan dari deteksi siswa per gelombang masuk. Sejumlah 1000 siswa dibagi dalam 3 gelombang masuk.

          Gelombang pertama kelas Xi dengan jumlah siswa dari 7 jurusan dari sekolah kejuruan Putih Abu kurang lebih ada 300 peserta didik yang harus mengikuti ujian mulai dari jam 07.30 sampai denganjam 09.30. Gelombang kedua kelas XII dengan jumlah siswa dari 7 jurusan adalah 400 siswa dimulai ujian jam 09.30 sampai denganjam 12.30. terakhir gelombang kelas X dari 8 jurusan dengan jumlah siswa 300 dan mulai ujian jam 12.30 sampai dengan 14.30. Setiap hari bagian kurikulum dan penilaian mendeteksi berapa jumlah siswa yang mengikuti Penilaian Akhir Semester dari rumah menggunakan Daring ke e-learning sekolah. Seperti di hari pertama PAS ini, Mirna mendeteksi siswa yang hadir sekitar 88 persen. Selebihnya mereka masih terkendala jaringan dan kuota. Sekolah memberikan fasilitas apabila siswa memang tidak bisa mengerjakan melalui Daring di masa Pandemi ini. Dengan mengerjakan PAS di Lab Sekolah.

Deteksi siswa yang belum masuk kehadiran sampai dengan pukul 15.10 kelas XI 



Sementara, deteksi siswa yang belum masuk kehadiran kelas XII sampai dengan pukul 15.10  

Sesi terakhir yang terdeteksi oleh siswa yang belum masuk kehadiran PAS kelas X dengan pukul 15.10 



Kebetulan Mirna adalah salah satu petugas yang mendeteksi kehadiran siswa dan hasil PAS maka setiap hari dia harus memberikan laporan kepada wali kelas dan sekolah tentang jumlah siswa yang hadir dan melakukan Penilaian daringnya. Karena hari itu, dia sudah berjanji pulang jam 11 sampai di rumah Wanidya untuk menjemput Putrinya tercinta, dia menyerahkan pada temannya Hastuti.

          “Bu hastuti, saya pulang dulu ya. Saya janji meu jemput Sandhya jam 11.00, ini masih jam 09.00 siih, saya rencananya mau lihat adik-adik saya di rumah mereka pasti kesulitan karena engga bisa menghubungi saya.  Gawai saya dijual kemarin”

          “Iya. Tenang aja. Sok,, pulang. Nanti aku kasih tau. Kalau mau pake gawai bekas aku juga silahkan, no kamu masih aktif kan Mir?” tanggap Hastuti melihat sahabatnya.

          “Masih. Ya udah sini, aku pinjam ya. Selama aku belum punya yang baru; takut seperti kemarin” jawab Mirna sambil mengabil bantuan gawai dari Hastuti.

          “Aku pulang duluan, ya”

          “Iya, jangan lupa Finger dulu”

          “Siip..” jawabnya sambil senyum



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion