Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Kamis, 01 Juli 2021

AISEI WRITING CHALLENGE-JUNI 2021

 Senin, 22 Juni 2021

        CERITA DIBALIK SILA KEEMPAT

Pancasila Sila Keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebjaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Dalam benak saya berjuta keanehan yang muncul. Tidak ada ide sedikit pun di sana. Saya coba telusuri segala kegiatan yang bermakna sila keempat ini. Bukan dicocok-cocokan sebenernya, tapi saya sedang mempelajari kembali makna terdalam dari sila keempat ini dalam kehidupan saya atau kehidupan orang lain yang bisa saya lihat sebagai bentuk Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Pak D. Susanto telah menyampaikan bagaimana sulitnya pemimpin atau siapa saja yang membaca sila ini di depan umum. Di masa pandemi kali ini, segenap warga Rukun Tetangga dan Rukun Warga di wilayah komplek tempat tinggal saya memberitahukan untuk tdak terlalu banyak mobilitas. “Just stay at home”

Itulah yang disampaikan seorang pemimpin di wilayah komplek saya melalui toa dan mobilnya yang mengelilingi jalan-jalan perumahan. Di belakangnya dia mengajak jajarannya menyemprot semua rumah-rumah kami dengan disinfektan. Kami pun tdak ada yang banyak keluar kecuali membeli kebutuhan logistik. Pemilik-pemilik warung dihimbau oleh ketua RW untuk menutup warungnya jam 18.00. Pantas saja ketika saya harus membeli telur untuk nasi goreng di jam 19.00, jalan di rumah sepi dan tak ada warung satupun yang buka. Alhasil nasi goreng tinggal kenangan, beralih dengan mie instan lagi, mie instan lagi.. Demi mewujudkan kerakyatan yang dipimpn oleh hikmat yang rela menahan keinginan membuat nasi goreng di malam hari, biar besoknya saja.

Begitu patuhnya masyarakat pada pemimpinnya karena sudah ada kejadian 27 orang yang beberapa adalah anak-anak terpapar covid19 di wilayah kami dan 1 diantarnya harus wafat maka mereka yang terpapar harus melaksanakan ISOMAN di rumahnya masing-masing. Sementara warga lain, harus mengurangi mobiltas agar tracking virus bisa terdeteksi dengan mudah. Sholat berjama’ah masih dilakukan dengan catatan, protokol kesehatan harus dilakukan lebih ketat lagi.

Hari ini adalah minggu kedua kami melakukan sistem disiplin mandiri untuk melawan covid19. Kami belum tahu sampai kapan penurunan angka orang yang terpapar dapat segera terdeteksi, semua itu harus dengan ketulusan memahami pola imun agar satu dengan lain mewaspadai gejala yang terjadi serta jujur melaporkan pada pemimpin terdekat untuk segera diambil keputusan terbaik bagi banyak warga lainnya.

Alhamdulillah pihak RW kami sigap dengan mengumumkan keluarga yang terpapar dan berpegang erat untuk pelaksanaan kedisiplinan penyemprotan tiap jalan di perumaham serta menutup mobilitas jalan dari komplek lain masuk ke komplek kami, agar mampu menetapkan langkah tracking covid di wilayah kami. Semua memang bukan dari warga kami, tetapi dari luar warga kami yang kebetulan bertemu dengan salah satu warga kami.

Intinya Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebjaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sangat diperlukan dalam mengambil arah strategis yang akan diberlakukan di dalam masyarakat. Masyarakat harus jujur mengungkapkan pendapatnya baik itu negatif atau positif, kontra atau pro, perlu dikaj dan pemimpinlah yang memilhkan untuk rakyatnya yang terbaik, menegaskan pola pelaksanaan sebijak mungkin, menetapkan langkah strategis terbaik dengan tegas agar dapat diikuti oleh rakyatnya. Bawahan dari pemimpn bukan hanya mengekor tapi memberikan dukungan atas kebijakan yang diambil pemimpin. Fokusnya pemimpin harus memikirkan cara terbaik mensejahterakan rakyatnya bukan sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion