Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Minggu, 27 Desember 2020

#Day24DesAISEIWritingChallengeRenunganHidup

 

RENUNGAN HIDUP

Pagi ini, semestinya saya sudah libur sebagai guru di sekolah. Jujur, saya senang libur. Tetapi yang tidak buat senang adalah internet connection di wilayah saya tidak sebaik di sekolah. Banyak yang harus saya download terkait materi ajar semester genap, perencanaan pembuatan buku, dan hutang menulis blog. Dengan berbagai keperluan sekolah yang saya butuhkan, saya memberanikan diri ke sekolah diantar suami tercinta.

Alhamdulillah, anak dan suami mengizinkan saya ke sekolah. Sepanjang perjalanan, suami mengingatkan saya agar hati-hati karena Covid 19 makin banyak klusternya. Jaga jarak, jangan jajan sembarangan dan sejumlah pesan singkat lainnya. Saya hanya menerima dan memprogram perintah dan pesan di memori otak sambil tersenyum. Jajan tidak mungkin karena sunnahnya muslim melaksanakan ibadah shaum, tidak akan mungkin jajan.

 Ada hal menarik dari pembicaraan suami tentang kluster COVID 19 terbaru. Saat ini sudah berkembang kluster baru dari COVID 19 yang dibawa oleh orang dari Inggris ke Singapura. Gejalanya cukup membuat kita harus lebih berhati-hati antara lain: 1). Kelelahan, 2). Kehilangan selera makan, 3). Sakit Kepala, 4). Diare, 5) Kebingungan, 6). Nyeri Otot, 7) Ruam Kulit.

Masya Allah, Allah ciptakan COVID bukan untuk menyengsarakan manusia. Sesungguhnya inilah tanda-tanda kebesaran Allah. Kecerdasan manusia diuji dengan menciptakan vaksin-vaksin penyembuh dan pengobatan, Kepedulian diantara manusia diuji dengan kumpul-kumpul yang tidak efektif, Sekolah diuji bagaimana mengelola peserta didik yang patuh dan taat, keserakahan ditampakkan, Kecurangan diperlihatkan. Semua agar manusia lebih bertakwa pada Allah, kecuali bagi orang-orang yang tidak beriman.

 Pertumbuhann Covid 19 yang semakin pesat seperti layaknya manusia yang selalu berkembang dengan pola pikirnya. Semua hal dicoba untuk meyakinkan hati selesai perkembangan Covid tetapi selalu muncul yang baru.

Tak ada sesuatu yang sia-sia, setiap penemuan diuji secara klinis dan diyakini kesembuhan bila menggunakan temuan tersebut. Keyakinan yang diharapkan Allah adalah hal yang sederhana, tapi jelas adanya. COVID 19 tak terlihat itu benar, Covid itu nyata ada, Covid tidak harus dimusnahkan (mustahil memusnahkan virus yang tak terlihat).

Oleh karena itu, Allah hanya ingin manusia menghindari hal yang tidak efektif dalam kehidupan manusia. Ujian yang diberikan agar keyakinan manusia semakin tumbuh hanya pada Allah saja. Bukan pada manusia. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion