Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Rabu, 09 Desember 2020

#Day8DesAISEIWritingChallengeMockTrial:AlternatifPembelajaranBahasa

 

Pembelajaran Bahasa Asing (Inggris) terkadang memang dianggap sulit. Berbagai rancangan sudah diupayakan oleh guru dan sang siswa. Tetapi masih saja, sulit dipahami.

        Seorang teman dari Texas Amerika mengirimkan satu hal baru bagaimana belajar bahasa Inggris. Dia mengajak saya untuk mengikuti kegiatan Mock Trial. Apa maksud dari Kegiatan Mock Trial ini?

         Mock Trial adalah tantangan belajar bahasa Inggris dengan membawa ruang persidangan ke dalam kelas. Anak anak diberikan sebuah kasus hukum dimana mereka harus mampu untuk membela (Lawyers) bila mereka berperan sebagai pengacara atau menyerang (Public Prosecuter) bila mereka berperan  sebagai Jaksa Penuntut Umum dari kasus yang  diberikan sebagai challenge. Mereka diminta  untuk memecahkan kasus hukuman yang dijatuhkan pada terpidana. Model pembelajaran Collaboration antara discussion (reciproval), deep learning, speaking dan writing; menjadi sasaran utama pembelajaran.

         Mereka bermain peran “Role Play” dalam kelompok kerja. Kelompok kerja Lawyer (2 orang), kelompok kerja Public Prosecuter (2 Orang), Juries (3 Orang), Tertuduh (jumlahnya tergantung kasus), saksi-saksi (kurang lebih 3-5 orang) tergantung dari kasus.

      Oleh karena itu, mereka harus mempersiapkan diri yang matang dalam membuat strategi mempertahankan dan menyerang melalui bukti-bukti yang meringankan atau yang memberatkan tertuduh. Tertuduh harus mampu bercerita tentang kasusnya dengan lancar dan jujur. Sudah pasti mereka harus membuat tulisan yang berhubungan dengan kasus yang disodorkan oleh guru. Ketika mereka berupaya membeberkan fakta di persidangan mereka diperkenankan membaca tulisannya. Tentunya harus terdiri dari pendahuluan, konten dan penutup dari pernyataan mereka tentang tertuduh. Begitupun ketika menyerang, alasan kuat harus mereka punya untuk memvonis tertuduh dan tidak boleh main-main karena di sana ada hati nurani. Ekspresi mengungkap kebenaran menjadi sesuatu hal yang perlu dalam belajar karakter mempertahankan pendapat. Pengetahuan tentang undang-undang terhadap suatu kasus menjadi bertambah. Para Juri yang mendengar kasus ini pun diharapkan dapat memberikan pertanyaan karena keputusan akhir jika draw dilihat dari jawaban juri dalam sebuah diskusi yang tentu harus disampaikan fakta-fakta pendukung dalam menjatuhkan sangsi kepada tertuduh. Saksi yang dihadirkan dari tim pembela dan penyerang harus mempersiapkan materi tulisan yang berhubungan dengan penguatan terhadap materi yang disampaikan oleh Pengacara dan Jaksa. Jika dia adalah seorang ahli di bidang kesehatan. Artinya siswa dapat mencari yang berhubungan dengan kesehatan yang bisa menjatuhkan dan mendukung.

         Seorang Tim Penilai yang memang berasal dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hukum (Lawyer & Firm). Mereka atau dia dapat memberikan penilaian otentik bagaimana sidang itu berjalan. Apa kesalahan dari pembelaan atau tuduhan yang disampaikan dan penguatan apa yang seharusnya diberikan dalam sebuah kasus yang digulirkan. Kehadiran sebuah persidangan secara utuh diharapkan menjadi bentuk berbagai perdebatan dengan dasar teori yang kuat itulah yang akan memenangkan peradilan ini. Pendalaman materi sangat diperlukan oleh siswa sehingga ini dapat dijadikan sebuah proyek pembelajaran yang baik. Apa lagi bila dibuat dalam bentuk kompetisi antar kelas. Cukup menantang kan?!

         Guru hanya memperhatikan jalannya kegiatan untuk memberikan penilaian yang sesuai dengan kemampuan anak. Jika ada guru bahasa Inggris lain, mereka juga hanya memberikan komentar tentang jalannya persidangan. 

Pemberian Nilai disusun dengan struktur:

1.   Speaking

2.   Writing

3.   Core meaning

        Kriteria Penilaian dapat disusun sesuai kebutuhan pembelajaran. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion