Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Selasa, 05 Januari 2021

#Day3Jan2021AISEIWritingChallangeMemprosesInformasiBagian dariBerpikir


 MEMPROSES INFORMASI BAGIAN DARI BERPIKIR

Percakapan di ruang guru terkadang berhubungan dengan persoalan daya ingat siswa yang tampak dalam evaluasi harian, per 3 bulan,  per 6 bulan dan seterusnya. Seolah-olah siswa tidak melakukan apapun dalam kegiatan perbaikan yang menggunakan daya ingatnya, tugas dan evaluasi seperti jalan di tempat hasilnya. Guru geram memikirkannya. Soal yang sama terekam hanya 35 sampai dengan 55 persen di kepala sang siswa.

         Eh.. nanti dulu, 35  sampai dengan 55 persen, itukan juga perubahan daya ingat yang harus disyukuri. Bisa jadi, mereka seperti itu karena pancingan guru dalam tiap materi tidak membuat daya ingat siswa bangkit dari tidurnya.

         Ditilik dalam buku yang diterbitkan oleh essensi-Erlangga (2008;24-29), Anne De’ Aechevarria & Ian Patience, “Seri Strategi Pengajaran: Strategi Pengajaran Berpikir”, daya ingat siswa dapat terekam dengan baik apabila siswa mampu memproses informasi yang diberikan guru melalui berbagai bentuk.

           Latihan, yang diberikan oleh guru, seharusnya sudah mampu menstimulus siswa melalui cara  Menyisihkan yang berbeda ; ternyata dengan cara ini, siswa dapat mengingat setidaknya 30 persen bahkan mungkin lebih dari yang dibacanya atau yang dipelajarinya. Bagaimana caranya?

 1. Perencanaan dan praktik untuk latihan daya ingat 

       Kesulitan mengorganisasi informasi baru sehingga timbul kesulitan mengingat adalah masalah utama siswa belajar. Teringat teman-teman guru di Taman Kanak-kanak yang mengajarkan bagaimana mencari bentuk bangun kotak di keranjang khusus kotak, bentuk bangun segi tiga di keranjang segitiga dan bentuk bangun bulat untuk keranjang bulat pada siswa-siswi TK.  Tidak jauh berbeda untuk siswa-siswi lanjutan dapat diperlakukan hal yang sama hanya kontennya berbeda.

        Praktisnya latihan yang diberikan terkait materi pelajaran berhubungan dengan hal tersebut. Bentuk latihan sederhana. Tetapi kalau berhubungan dengan praktik kadang terlupakan. Apa lagi jika siswa di dalam kelas jumlahnya gemuk. Jangan patah semangat, kita coba saja yuk cara ini.        

1.   Aplikasikan dalam proyek latihan

Mintalah siswa untuk mencari perbedaan dan atau persamaan dari kata-kata yang berhubungan dengan materi pelajaran dengan gambar-gambar menarik yang juga berhubungan dengan materi ajar.

Contoh:           

Mata pelajaran bahasa :




Kemudian, tugas selanjutnya siswa cukup memilih 1 dari tiap keranjang dan diminta menuliskan perbedaan dan persamaan di antara penghuni keranjang yang dipilihnya. Dimana menulisnya?

 Nah kaitkan saja dengan penggunaan teknologi seperti Padlet, canva, Google sheet, Blog, Pentimeter, dan lain-lain.

Lanjut dengan pengambangan materi yang dibutuhkan. Apabila akan mengupas “Notice dan Announcement”, siswa yang mendapatkan materi ini menjadi nara sumber untuk pendalaman materi “Notice dan Announcement” yang dilakukan oleh semua siswa. Begitupun untuk materi yang lain.   

 2. Perencanaan Refleksi

Setelah melakukan pembelajaran dengan tujuan melihat dan memahami perbedaan/persamaan untuk materi bahasa (literasi) “Notice dan Announcement” sebagai contoh; dilemparkan apa yang didapat dalam pembelajaran dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan siswa itu sendiri, teman-temannya, keluarganya dan masyarakat kecil di sekitar dia dan sekolah akan membuat siswa belajar memproses informasi yang didapat dengan menganalisis sebelum disebarkan kembali di sekitar kehidupannya.

    Memproses informasi yang diterima oleh manusia merupakan cara manusia berpikir; Ini versi saya loh. Versi teman-teman guru lain ketika mendapatkan informasi apapun bagaimana? Kita sharing ya. Semoga berguna. Another time kita diskusikan tentang numerik informasi yuk..?



2 komentar:

your opinion