RAPAT
KONSOLIDASI
“Assalamu’alaikum, bapak/ibu sekalian. Hari ini saya hadir untuk melihat
perekmbangan pembuatan RPP yang beberapa waktu lalu saya sampaikan.” Bapak
pengawas sekolah kami menyampaikan secara tegas dan jelas tanpa basa-basi dan
prakata yang berlebihan.
Semua
guru yang diwakili ketua MGMP, Kepala Program (Kaprog) dan pengelola sekolah
(Kepala Sekolah, Kurikulum, Kesiswaan, Hubungan Industri, Kesaranaan Operator
Sekolah, Kepala Lab, Kepala Perpustakaan, Keuangan, Bagian Umum) hadir. Kami
terdiam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.
“Rapat
kali ini, saya ingin menyampaikan Belajar Dari Rumah itu menyenangkan dengan
metode yang tepat dan sesuai dengan silabus yang bapak/ibu susun dituangkan
dalam RPP satu lembar. Saya tampilkan contoh acak ya dari yang dikirim oleh
bapak/ibu. Lihat di slide” tukas pak pengawas. Kami melihat bentuk dan susunan
dari RPP satu lembar yang disampaikan.
Bagian-bagian RPP ternyata masih ada bagiannya yang
tidak dimasukkan. Kompetensi Dasarnya misalkan. Tidak dituliskan; seharusnya dituliskan agar dapat
diketahui pembelajaran mengarah kemana dan adanya kesesuaian dengan apa yang
akan dicapai oleh siswa setelah belajar” jelas pak pengawas.
“Kita lihat perbaikannya; ibu Bahasa Inggris, Ibu Sri
niiy. Pakai KD apa?”
“KD 3.14 pak. Bunyi nya:
KD 3.14. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran,
sesuai dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan I think, I suppose, in my opinion)
4.14. Menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan
tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks” Ketua MGMP Bahasa Inggris menyahut sementara
Ibu Sro yang menyimak dari virtual meeting hanya memberikan tanda jempol.
“Baik. Jadinya seeprti ini ya. Ibu Bapak?”
“Pak. Apakah harus seperti itu pesisnya?”
“Ya, tidak
lah”
“RPP itu kan
hanya patokan dari apa yang akan bapak pelajari di kelas, sama juga
langkah-langkahnya. Bapak buat singkat, poin-poin nya saja tidak masalah;
silahkan, asalkan antara silabus dan RPP dan indikator yang akan dicapainya,
sama. Sehingga yang akan dicapai oleh anak sesuai dengan apa yang kita berikan;
begitu bapak/ibu semua. RPP ya.. cerminan dari Silabusnya” Jelasnya detail dan
terarah.
“Kita lihat
Indikatornya ya”
“mana bu,
Indikatornya” lanjutnya
“saya sudah
kirim, pak”
“Ok. Indikatornya ada. Sayang ini; Nah, materi
pokoknya belum tercantum, alokasi waktu
juga sumber belajarnya belum
masuk dalam Susunan RPP nya”, Perbaiki ya ibu MGMP SMK Putih Abu; bu Diah ya..
sampaikan pada rekan-rekannya ya bu.
“Siap 86,
pak”
“Weleh si
Ibu, bagus.. kalau bisa jangan terlalu detail, bu. Biasanya suka berbeda dengan
pelaksanaanya. Kita diperlukan pokok-pokoknya saja.”
“Baik, pak”
“Ok. Indikatornya ada. Sayang ini; Nah, materi
pokoknya belum tercantum, alokasi waktu
juga sumber belajarnya belum
masuk dalam Susunan RPP nya”, Perbaiki ya ibu MGMP SMK Putih Abu; bu Diah ya..
sampaikan pada rekan-rekannya ya bu.
“Siap 86,
pak”
“Weleh si
Ibu, bagus.. kalau bisa jangan terlalu detail, bu. Biasanya suka berbeda dengan
pelaksanaanya. Kita diperlukan pokok-pokoknya saja.”
“Baik, pak”
“Komponen
lain dalam RPP bapak/ibu yang harus ada adalah Langkah-langkah pembelajaran
yang di dalamnya terdapat Kegiatan pendahuluan. Di sini bisa seragam semua.
Silhkan, lalu ada Kegiatan Inti. Di kegiatan inti ini, pertemuan yang
direncanakan berapa kali itu – terdapat di alokasi waktu- dituliskan. Sehingga
bentuknya menjadi : kegiatan inti 1, Kegiatan inti 2 dst. Lalu penutup, di sini
yang dituliskan adalah hasil perkiraan prosentase refleksi terbesar dari siswa
yang terjadi di hari itu secara objektif. Kemudian kesimpulan Refleksi
anak menjadi bahan refleksi pembelajaran
hari itu dituliskan oleh ibu/bapak.
Singkat saja. Langkah selajutnya penilaian; kita bicarakan terpisah ya.” Simpel
dan rinci penjelasannya. Tetapi masih saja, kita terkadang bingung dalam
menuliskannya.
Semua guru
asik mengerjakan sesuai dengan arahan pak pengawas. Pak pengawas mencek satu persatu kesulitan
guru dari tiap Laptop nya.
Tiba-tiba beliau teringat sesuatu dan langsung
menyatakan pada ibu kurikulum “Bu Aisyah, kumpulkan semua tugas-tugas RPP One
sheet yang sudah tercantum kata berkarakternya ya. 2 minggu setelah ini.”
“Pak
Kepala, kita membahas keuangan sampai jam 13.00 ya. Saya kebetulan harus
bertemu dengan sekolah lain, kita lihat hasil bapak-ibu setelah 2 minggu ya.”
Setelah para pengawas berlalu, semua guru bersiap
untuk menyelesaikan pekerjaan hariannya. Ada rasa semangat di sebahagian guru
yang telah tercerahkan tetapi masih juga ada yang bertanya tentang pengumpulan
tugas-tugas itu, kalau bisa diperpanjang lebih dari 2 minggu, bahkan ada yang
masih blank harus bagaimana. Begitulah hidup, selalu saja ada hitam dan putih.
Dan diantara hitam putih ada abu-abu juga. Yang utama nikmati saja prosesnya,
itu yang bisa mendewasakan kita dalam mengajar, mendidik, putra-putri bangsa
sebagai putra-putri sendiri.
Semangat Literasi!!!
Cerita ini
hanya fiksi, tetapi konten gambar adalah nyata
#30hariAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#100katabercerita
#pendidikbercerita
#warisanAISEI
#KomunitasSejutaGuruNgeblog
#AISEIInsiparAction
#KelasKreatif
#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion