Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

BELAJAR DARING DI KELAS RPL #Day4AISEIWritingChallengeRapatKonsolidasi

 

RAPAT KONSOLIDASI

         “Assalamu’alaikum, bapak/ibu sekalian. Hari ini saya hadir untuk melihat perekmbangan pembuatan RPP yang beberapa waktu lalu saya sampaikan.” Bapak pengawas sekolah kami menyampaikan secara tegas dan jelas tanpa basa-basi dan prakata yang berlebihan.

         Semua guru yang diwakili ketua MGMP, Kepala Program (Kaprog) dan pengelola sekolah (Kepala Sekolah, Kurikulum, Kesiswaan, Hubungan Industri, Kesaranaan Operator Sekolah, Kepala Lab, Kepala Perpustakaan, Keuangan, Bagian Umum)  hadir. Kami  terdiam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.

          “Rapat kali ini, saya ingin menyampaikan Belajar Dari Rumah itu menyenangkan dengan metode yang tepat dan sesuai dengan silabus yang bapak/ibu susun dituangkan dalam RPP satu lembar. Saya tampilkan contoh acak ya dari yang dikirim oleh bapak/ibu. Lihat di slide” tukas pak pengawas. Kami melihat bentuk dan susunan dari RPP satu lembar yang disampaikan.


Bagian-bagian RPP ternyata masih ada bagiannya yang tidak dimasukkan. Kompetensi Dasarnya misalkan. Tidak  dituliskan; seharusnya dituliskan agar dapat diketahui pembelajaran mengarah kemana dan adanya kesesuaian dengan apa yang akan dicapai oleh siswa setelah belajar” jelas pak pengawas.

“Kita lihat perbaikannya; ibu Bahasa Inggris, Ibu Sri niiy. Pakai KD apa?”

“KD 3.14 pak. Bunyi nya:

KD 3.14. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, sesuai dengan konteks penggunaannya.  (Perhatikan unsur kebahasaan I think, I suppose, in my opinion)

4.14. Menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks”  Ketua MGMP Bahasa Inggris menyahut sementara Ibu Sro yang menyimak dari virtual meeting hanya memberikan tanda jempol.

      “Baik. Jadinya seeprti ini ya. Ibu Bapak?”


    “Pak. Apakah harus seperti itu pesisnya?”

    “Ya, tidak lah”

    “RPP itu kan hanya patokan dari apa yang akan bapak pelajari di kelas, sama    juga langkah-langkahnya. Bapak buat singkat, poin-poin nya saja tidak masalah; silahkan, asalkan antara silabus dan RPP dan indikator yang akan dicapainya, sama. Sehingga yang akan dicapai oleh anak sesuai dengan apa yang kita berikan; begitu bapak/ibu semua. RPP ya.. cerminan dari Silabusnya” Jelasnya detail dan terarah.

  “Kita lihat Indikatornya ya”

  “mana bu, Indikatornya”  lanjutnya

  “saya sudah kirim, pak”

                        

“Ok. Indikatornya ada. Sayang ini; Nah, materi pokoknya belum tercantum, alokasi waktu  juga  sumber belajarnya belum masuk dalam Susunan RPP nya”, Perbaiki ya ibu MGMP SMK Putih Abu; bu Diah ya.. sampaikan pada rekan-rekannya ya bu.

   “Siap 86, pak”

   “Weleh si Ibu, bagus.. kalau bisa jangan terlalu detail, bu. Biasanya suka berbeda dengan pelaksanaanya. Kita diperlukan pokok-pokoknya saja.”

   “Baik, pak”

“Ok. Indikatornya ada. Sayang ini; Nah, materi pokoknya belum tercantum, alokasi waktu  juga  sumber belajarnya belum masuk dalam Susunan RPP nya”, Perbaiki ya ibu MGMP SMK Putih Abu; bu Diah ya.. sampaikan pada rekan-rekannya ya bu.

   “Siap 86, pak”

   “Weleh si Ibu, bagus.. kalau bisa jangan terlalu detail, bu. Biasanya suka berbeda dengan pelaksanaanya. Kita diperlukan pokok-pokoknya saja.”

   “Baik, pak”


   “Komponen lain dalam RPP bapak/ibu yang harus ada adalah Langkah-langkah pembelajaran yang di dalamnya terdapat Kegiatan pendahuluan. Di sini bisa seragam semua. Silhkan, lalu ada Kegiatan Inti. Di kegiatan inti ini, pertemuan yang direncanakan berapa kali itu – terdapat di alokasi waktu- dituliskan. Sehingga bentuknya menjadi : kegiatan inti 1, Kegiatan inti 2 dst. Lalu penutup, di sini yang dituliskan adalah hasil perkiraan prosentase refleksi terbesar dari siswa yang terjadi di hari itu secara objektif. Kemudian kesimpulan Refleksi anak  menjadi bahan refleksi pembelajaran hari itu dituliskan  oleh ibu/bapak. Singkat saja. Langkah selajutnya penilaian; kita bicarakan terpisah ya.” Simpel dan rinci penjelasannya. Tetapi masih saja, kita terkadang bingung dalam menuliskannya.

      Semua guru asik mengerjakan sesuai dengan arahan pak pengawas.  Pak pengawas mencek satu persatu kesulitan guru dari tiap Laptop nya. 

      Tiba-tiba  beliau teringat sesuatu dan langsung menyatakan pada ibu kurikulum “Bu Aisyah, kumpulkan semua tugas-tugas RPP One sheet yang sudah tercantum kata berkarakternya ya. 2 minggu setelah ini.”

      “Pak Kepala, kita membahas keuangan sampai jam 13.00 ya. Saya kebetulan harus bertemu dengan sekolah lain, kita lihat hasil bapak-ibu setelah 2 minggu ya.”

Setelah para pengawas berlalu, semua guru bersiap untuk menyelesaikan pekerjaan hariannya. Ada rasa semangat di sebahagian guru yang telah tercerahkan tetapi masih juga ada yang bertanya tentang pengumpulan tugas-tugas itu, kalau bisa diperpanjang lebih dari 2 minggu, bahkan ada yang masih blank harus bagaimana. Begitulah hidup, selalu saja ada hitam dan putih. Dan diantara hitam putih ada abu-abu juga. Yang utama nikmati saja prosesnya, itu yang bisa mendewasakan kita dalam mengajar, mendidik, putra-putri bangsa sebagai putra-putri sendiri.

Semangat Literasi!!!

Cerita ini hanya fiksi, tetapi konten gambar adalah nyata


#30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge

#100katabercerita

#pendidikbercerita

#warisanAISEI

#KomunitasSejutaGuruNgeblog

#AISEIInsiparAction

#KelasKreatif

#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion