MALAM SENIN
NONTON MOTOGP DULU
“Maaf ya bu besok saya mau ambil raport karena saya
baru saja di Bandung. Kira-kira jam berapa ya bu saya bertemu?” tanya orang tua
ke Mirna Minggu malam Senin.
“Iya, bu tidak apa-apa; jam 8 pagi bu”
“Baik bu, saya akan ke sana jam 8, bersama anak saya.”
“Mangga” Mirna lelah hari itu tiduran sejenak sambil
menonton TV bersama suaminya. Tiba-tiba matanya tertutup saja. Mendengkurlah
dirinya. Sang anak yang baru berusia 4 tahun, kelaparan membangunkannya sambil
terus menangis. Sang suami juga ternyata tertidur lelap di depan TV..
Mirna
terkejut mendengar anaknya menangis meminta susu dan makan dengan telur kocok.
Mirnapun ke
dapur dan mempersiapkan apa yang diperlukan untuk anaknya. Setelah selesai dia
menyuapi anaknya makan. Susu yang diinginkan anaknya sudah ditangan. TV yang
masih menyala ada di program TV7 saat itu adalah Racing MotoGP Sesi Valencia Eropa;
karena tahun ini tidak ada sesi ke negara lain. Biasanya Mirna menonton balapan
Motor GP Formula 1 dengan suaminya. Sekarang dengan anaknya.
Tiba-tiba
suaminyapun terbangun karena keribuatan-keributan kecil. Akhirnya mereka
bertiga menonton bersama program TV7 saat itu. Host program saat itu menyampaikan jadwal Moto GP untuk waktu berikutnya.
Valentino Rossi pembalap Itali yang
sering disebut sebagai The Doctor si pembalap
gaek, selalu bisa menjawab tantangan nge-balap dari angle sircuit mana saja
dan 7 kali juara dunia Moto GP Formula 1 di masanya; Dia Menggunakan Motor
Pabrikan Yamaha YZR-M1 dengan mesin 4 silinder segaris.
Doc. Cara Kerja Crossplane.ridergalau
Ketika melihat balapan itu yang terbetik di kepala Mirna adalah kemampuan seorang pembalap mengendalikan motor dengan berat 1000 cc dan kecepatan motor 360 km/jam dengan akselerasi: 0-100km/jam disekitar 2,6 detik. Mereka menggunakan mesin prototype. Oleh karena itu, di sini terlihat pabrikan menstel mesin motor yang dipakai pembalapnya memiliki prototype terbarukan atau tidak.
Perkembangan kemahiran seorang
pembalap dahulu dan sekarang saja sudah berbeda. Dahulu seorang pembalap memang
benar-benar memiliki keahlian mengendarai motor dengan segala kendala di
lapangan dan memahami penggunaan mesin dan ban saat. Tetapi sekarang mereka
harus ahli mengendari prototype terbarukan yang serba otomatis. Biasanya yang
jago adalah si Baby Aliens Marc
Marques dari Spanyol, sayangnya di sirkuit kali ini dia tidak mengikuti karena
cedera kaki hinggi di operasi.
Mirna saat menyuapi anaknya yang bersama
dengannya menonton seri MotoGP Formula 1 berteriak
“Aghhh aduh jatuh, Rossi”
“Sapa unda?”
“Itu Kak, pembalap di balapan
itu.. tuhh”
“Yah jatuh... unda sih.. g
kasih tau dia. Hati-hati gitu” sambil tersenyum Sandyakala menggoda dengan
wajah lucunya.
“Ayo, emam nya dihabiskan Kak..
biar kakak bisa pinter dan buat mesin motor yang kayak jet chuuuungggg... gitu.
Tiba-tiba sudah sampai ke mekkah deh..”
“Mekkah, apa Unda?”
“Mekkah itu tempat berkumpul
kaum muslim dan muslimat seluruh dunia untuk melaksanakan perintah Allah”
“Perintah Allah, apa Un?”
“Perintah Allah itu.. Dihabiskan yang dimulut ya, kakak“ Mirna
menyampaikan sedikit terpotong karena dia bingung mencari kata yang tepat untuk
anaknya yang berusia 4 tahun. Lalu melanjutkan.
“Mau denger ga Kakak?”
“iya, aku dengerin ko. Bunda ga
bisa ya?” godanya oada bundanya sambil terus memainkan botol susu dan mengemut
makanannya.
“Iya siih, Kak. Bunda bingung
jelasin kekamunya. Tadi Bunda bilang ke kakak ya; Dihabiskan makannya , nah itu namanya perintah, nak”
“Oh, nyuruh gitu bunda? Jadi Allah teh nyuruh ngelakuin ke mekkah?”
“Ya Allah nyuruh melakukan
berhaji, tempatnya di Mekkah”
“Oh jadi Mekkah itu tempat, ya
unda?; jadi kalo Kakak pinter bisa bikin motor kayak jet, kita bisa pergi haji naik
motor kayak Pak De Valentino Rossi Un?”
“Iya.. memang kakak mau bikin
motor jet sendiri gitu?” sambil tersenyum mendengar celotehan anaknya.
“Mau, lah.. “ wajahnya serius
memperhatikan balapan sambil mengunyah makanan yang sudah hampis selesai.
“Unda, Itu yang menang cakep
ya? Beda sama Pak De Valentino Rossi; udah tua hahaha, aku masih kecil”
“Hahaha.. iya. Nak. Dia Juara
nya tahun ini nak”
“Siapa namanya un?”
“Siapa ya Kakak, namanya. Nanti
kita lihat dulu list nya”
“List apa un?”
“List itu daftar nama-nama,
sayang”
“Sapa un, namanya..” dia
tiba-tiba mulai menangis..
“Loh kok, Kakak Nangis?”
“Abis unda enggak kasih tau
namanya..”
“hahaha.. nanti dulu; kan Unda
juga g hapal namanya. Kalau ayah pasti hapal”
“Nah... ini namanya Joan Mir
kakak, nomornya 36. Kalau Rossi no nya 46; Kakak berapa ya?”
“Aku 46.. unda.. ighh.”
“hahah.. emang ada gitu
pembalap perempuan. Kan kakak perempuan?”
“Emang ga boleh, kalau aku mo
jadi pembalap kayak The Doctor..huahuhuhuhu”
“iya.. boleh, boleh..” jawabnya
dengan sabar
“uhuhuhu.. ya udah; aku mau minum susu dulu” membuat Mirna gemes sambil tertawa melihat anaknya yang lucu menangis tanpa mengeluarkan air mata. Biasanya hanya ingin cari perhatian Ibunya.
#30hariAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#100katabercerita
#pendidikbercerita
#warisanAISEI
#KomunitasSejutaGuruNgeblog
#AISEIInsiraAction
#KelasKreatif
#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)
He he he jd ikut gemes
BalasHapushehe
HapusWah suka Valentino Rossi Bu..
BalasHapusKeren Bu..
iya mbak hihi...
Hapus