NANO-NANO IN LIFE
“Okay, bu.”
Angel Menjawab obrolannya. Kurang lebih 45 menit ternyata masih ada yang belum
menyelesaikan dari deteksi siswa per gelombang masuk. Sejumlah 1000 siswa
dibagi dalam 3 gelombang masuk.
Gelombang pertama kelas Xi dengan
jumlah siswa dari 7 jurusan dari sekolah kejuruan Putih Abu kurang lebih ada
300 peserta didik yang harus mengikuti ujian mulai dari jam 07.30 sampai
denganjam 09.30. Gelombang kedua kelas XII dengan jumlah siswa dari 7 jurusan
adalah 400 siswa dimulai ujian jam 09.30 sampai denganjam 12.30. terakhir
gelombang kelas X dari 8 jurusan dengan jumlah siswa 300 dan mulai ujian jam
12.30 sampai dengan 14.30. Setiap hari bagian kurikulum dan penilaian
mendeteksi berapa jumlah siswa yang mengikuti Penilaian Akhir Semester dari
rumah menggunakan Daring ke e-learning
sekolah. Seperti di hari pertama PAS ini, Mirna mendeteksi siswa yang hadir
sekitar 88 persen. Selebihnya mereka masih terkendala jaringan dan kuota.
Sekolah memberikan fasilitas apabila siswa memang tidak bisa mengerjakan
melalui Daring di masa Pandemi ini. Dengan mengerjakan PAS di Lab Sekolah.
Deteksi
siswa yang belum masuk kehadiran sampai dengan pukul 15.10 kelas XI
Sesi terakhir yang terdeteksi oleh siswa yang belum masuk kehadiran PAS kelas X dengan pukul 15.10
Kebetulan
Mirna adalah salah satu petugas yang mendeteksi kehadiran siswa dan hasil PAS
maka setiap hari dia harus memberikan laporan kepada wali kelas dan sekolah
tentang jumlah siswa yang hadir dan melakukan Penilaian daringnya. Karena hari
itu, dia sudah berjanji pulang jam 11 sampai di rumah Wanidya untuk menjemput
Putrinya tercinta, dia menyerahkan pada temannya Hastuti.
“Bu hastuti, saya pulang dulu ya.
Saya janji meu jemput Sandhya jam 11.00, ini masih jam 09.00 siih, saya rencananya
mau lihat adik-adik saya di rumah mereka pasti kesulitan karena engga bisa
menghubungi saya. Gawai saya dijual
kemarin”
“Iya. Tenang aja. Sok,, pulang. Nanti
aku kasih tau. Kalau mau pake gawai bekas aku juga silahkan, no kamu masih aktif
kan Mir?” tanggap Hastuti melihat sahabatnya.
“Masih. Ya udah sini, aku pinjam ya.
Selama aku belum punya yang baru; takut seperti kemarin” jawab Mirna sambil
mengabil bantuan gawai dari Hastuti.
“Aku pulang duluan, ya”
“Iya, jangan lupa Finger dulu”
“Siip..” jawabnya sambil senyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion