Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

BELAJAR DARING DI KELAS RPL #Day15AISEIWritingChallengeMatiKutu,TerjebakRutinitas

 

MATI KUTU, TERJEBAK RUTINITAS




Mirna pusing tujuh keliling karena harus membagi waktu antara mengajar, mendidik anaknya di rumah dan rutinitas pekerjaan di manajemen sekolah. 

         “Pengen hiking deh, Ayah” ungkap Mirna suatu saat pada suaminya

          “Kenapa memangnya, ko tiba-tiba minta itu Bu?” tanya suaminya

          “Engga apa-apa sih.., pengen aja”

           Dia tidak berani berangan-angan lebih jauh karena dia juga harus memikirkan anaknya yang sempat demam tinggi hari itu.

           Mirna mencari cara untuk mengobati kelelahannya akhir-akhir ini. Ia sangat menyukai menjadi guru. Buatnya menjadi seorang guru adalah sebagai sebuah kehidupan yang penuh dengan tantangan bila kita ingin hidup di bumi Allah. Biasanya ia padamkan ruangan kamarnya dan pejamkan mata. Tetapi kali itu tak bisa. Sia banyak memikirkan anaknya yang menjadi sangat rewel saat dia harus pergi mengajar daring.

          Akhirnya dia mengambil beberapa bahan masakan dari kulkas berukuran        yang berada di ruang makan langsung dengan ruang tamu.

          1 mie instan

          1 bongkol sawi hijau

          1 bongkol jamur.

          2 tahu mentah

          5 ceker ayam yang sudah direbus

          5 buah Cabe rawit jawa,

          5 buah Cabe merah keriting

          1 siung bawang putih

          2 siung bawang merah

          1 ruas jari kencur

          3 gelas air

Kemudian dia mulai memotong-motong sayuran dan tahu dengan ukuran sebesar 1 ruas jari.  Karena di rumah kontrakannya itu,  dia hanya punya cobek dan mutu. Dia menggerus cabe, bawang putih, bawang merah bersama dengan cobek dan mutu. Setelah selesai dia menyiapkan, wajan dan cukil.

         Sambil menggendong Sandyakalaning, dia menumis bumbu dan setelah harum dia masukkan telur, diaduk rata sampai tercium wangi telur orek, setelah itu dia memberikan seperempat gelas air sambil memasukkan ceker ayam yang telah direbus. Kemudian bumbu dari mie instan dimasukkan semua. Sayuran mulai dimasukkan bersama dengan tahu dan menambah air satu gelas. Terakhir memasukkan mie yang telah direbus.

           Mirna menghidangkan seblak sehat ke dalam mangkuk. Hari amat menyukai makanan ini. Dia bilang Seblak sehat buatan istrinya bisa bermanfaat untuk kantong seorang montir bengkel motor ini.

Sandhyakalaning tertidur pulas di gendongannya. Anaknya masih rewel dan kurang suka makan. Mirna memberikan susu dan bubur sumsum agar dia punya energi. Terkadang dia bingung menghadapi anak yang sedang tidak mau makan.

            “Jika saja ibuku masih ada, mungkinaku bisa curhat dan mendapatkan solusi dari ibu”  Dia bergumam sendiri. Setelah selesai dengan gawai di tangan, dia mencari artikel tentang anak demam sampai dengan bagaimana mengatasi anak yang tidak mau makan.  Baru akan dibaca; alert pemebritahuan dari penyedia layanan internet alias profider sudah memberitahukan “kuota anda masih 100MB lagi”  tetapi koneksi sudah gagal sebelum sms itu terbaca, alhasil Informasi tidak bisa dicari (buffering). Kuota data dari Kemedikbud masih ada 31 Gb tetapi hanya bisa digunakan untuk WA.

             “Ya sudah, lah..” pikirnya, memang harus istirahat mungkin

          “Ini mungkin saatnya Allah mengajarkan kita untuk istirahat bagi organ tubuh: Otit tangan, mata, dan otak agar santai sejenak” lanjut pemikirannya. Dia pun menidurkan Sandyakalaning di tempat tidurnya. Mirna mencoba merebahkan dirinya di samping putrinya. Tetapi mata dan pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan kesulitan-kesulitan anak didiknya.

             Karena tidak bisa terlelap, dia pun mengambil baju-baju yang telah dijemurnya, dia berpikir dengan cara ini dia bisa terlepas dari rutinitas kerjanya yang padat, sebagai seorang ibu, Istri dan pendidik. Dia terlihat ikhlas saja, meski tidak dibayar sebesar Anggota Dewan yang mewakili rakyat “katanya” . Kalaupun mendapat rezeki dari Bantuan Guru dan lain-lain adalah bonus yang Allah sedikan untuknya sebagai rakyat. Pikiran Mirna terbawa ke sana-kemari saat menyetrika baju-baju keluarganya.

             Setelah mencuci tangan selesai menyetrika. Kembali dia merebahkan badannya. Tiba-tiba suaminya pulang dan membawakan dia sepatu olah raga baru yang dibeli di pasar kaget di sekitar rumahnya. Harganya hanya sekitar 35 sd 75 ribu rupiah. Lalu dia bertanya

             “Ayah, kenapa beli sepatu ini? Kan yang lama masih ada? Tinggal ayah lem saja sol sepatunya biar kuat jadi tidak usah beli. Lumayan uangnya untuk beli susu Sandhiya”



              “Udah ga papa. Kan itu harusnya sudah masuk musium; kamu kan pengen Hiking. Kalau pakai sepatu sandal kau yang sudah aus itu nanti kakimu bisa melepuh”   

            Mirna mengangguk-angguk mengerti dan tersenyum bahagia dengan kejutan suaminya.

           “Hikingnya nanti ya Bu, kalau sudah tidak pandemi dan Sandhiya sembuh total”

          Kembali Mirna mengangguk-angguk setuju. Sepatu baru yang bukan baru, hanya second alias Barang bekas tetap membuatnya senang.        
         

#30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge

#100katabercerita

#pendidikbercerita

#warisanAISEI

#KomunitasSejutaGuruNgeblog

#AISEIInsiraAction

#KelasKreatif

#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion