INTERUPSI TERUS.. FOKUS
AMBYAR
Setelah
Virus Covid-19 merajalela di seluruh kota besar di Indonesia, praktis
pembelajaran Luring terhenti. Hari itu adalah setelah empat bulan berjalannya
kelas Daring di semua sekolah termasuk SMK PUTIH-ABU. Guru dan Tenaga pendidik
bisa mengajar melalui Daring dengan menggunakan WIFI sekolah. Untuk Mirna
Devanya, itu adalah rezeki luar biasa meskipun dia harus mengeluarkan ongkos
sebesar 30 ribu perhari PP.
SMK Putih-abu bukan SMK negeri yang
siswanya teratur dan gurunya hebat-hebat. Tetapi Mirna percaya bahwa anak-anak
didiknya juga anak-anak hebat dan unik luar biasa... baru satu hari
diberlakukan guru memberikan Daringnya di sekolah.. anak-anak hebatnya sudah
bemain-main dengan kesabarannya..
Tiba-tiba netttttt... nettttt.....
drrrrrrr; getar dan telp dari no tidak dikenal muncul. Jam waktu itu sudah
menunjukkan pukul 11.45. Mirna Masih mengajar di kelas XII,
“Maaf ya anak-anakku, Ibu minta ijin
angkat telp sepertinya penting; kalian bisa mengerjakan tugas kalian dengan formula
yang ibu sampaikan tadi”
Mirna
mengangkat telp saat Google meet berlangsung.
“Ada yang bisa saya ban...” belum
selesai dia menyapa dan bertanya dari penelpon sudah panjang lebar bercerita. Mirna hanya mendengarkan.
“Maaf ya bu, anak saya mendadak mau
keluar sekolah. Dia tidak mau sekolah onlen. Pusing katanya. Saya harus gimana
ini. Bapaknya ga ada dengan yang muda kayaknya. Anak saya malah mau kemping tuh
sekarang; lagi siap-siap”
“Oh begitu. Oke bu. Tenang dulu ya..
hmm. Ibu bisa kasih Hp ibu ke Gumilang?”
“Iya, bu. Gum.. ini”
“Hallo, Gum kata mama kamu mau
kemping?”
“Iya.”
“Sama siapa aja?”
“temen”
“Oh. Ibu boleh ikut ga?”
“Ga”
“Oh. Baiklah.”
“Kamu ga belajar nak?”
“Ga”
“Kenapa?”
“Males, g ngerti”
“Oh okeh.. selamat kemping nak. Semoga
di sana ada hal yang buat kamu bahagia ya.. sehat selalu; jangan lupa do’ain
mama kamu, oceh...”
“Hm”
Sebenarnya dalam hati, kegeraman Mirna
sampai keubun-ubun. Dia buatkan materi semalam suntuk sampai lupa kasih makan
putrinya, yang tertidur di pangkuannya hanya untuk minum susu. Dia meninggalkan sementara pekerjaan memasak
untuk suaminya hanya agar pembelajaran di kelas-kelas virtual menyenangkan murid dan
tidak memusingkan. Pasti guru lain pun mengerjakan hal yang sama. Eh .. anak
bageur ini tak perduli dengan usahanya. Semoga Allah memberikan jalan terbaik
untuknya. Menenangkan dengan do'a kepada Allah. Dia pun melanjutkan mengajar.
“Gimana formulasi yang ibu kasih; bisa
dipahami ga?”
“Bu yang tahapan ke dua aku coba tapi
ga masuk; malah jadi blank gitu”
“Coba share yang kamu kerjakan, ibu
teliti langkah keduanya. Yang lain, lihat ya.”
Belum
lagi dia meneliti. Berdering kembali no telpon yang tadi ...
“Ya bu”
"Bu
Jadi gimana? Kata anak saya ibu mengijinkan dia ga belajar?”
“biar saja bu, sekarang. Dia juga
sedang emosi. Nanti malah ibu kenapa-kenapa”
“Ada no hp Gumilang?; saya punya tapi
tidak aktif. Saya tidak bisa menjangkau, kapan pulangnya bu?”
“Katanya Senin. “
“Baik, besok Senin. Saya akan telp dia”
“Oh ya bu. Makasih ya bu. Saya pusing
kalau belajar onlen gini bu. Semoga Corona pada mati. Biar kita belajar biasa
ke sekolah lagi ya bu. Saya kan ga ngerti onlen bu. Anak saya, saya suruh
belajar katanya susah. Masuk ke elining gitu loding weeh terus ceunah. Bapaknya
pan ga ada wae..; saya mah taunya masak ejeung jualan gorengan”
“iya bu. Sekarang saya sedang mengajar
dulu ya bu. Maaf, nanti malam kita sambung lagi ya; kalau ibu belum puas.” Sahut
Mirna sabar.
“Oh iya neng guru. Maapin ibu ya.
Assalamu’alaikum”
Mirna memperhatikan materi yang
dianggap sulit oleh anak-anaknya.
“Lihat antara yang kamu buat; dengan
yang ibu buat kurangnya apa?”
“Oh iya bu.. titik bu”
“Jadi harus masukan yang teliti biar,
programnya jalan”
Dia
melihat waktu sudah mencapai jam 13.15 dia mengakhiri pembelajaran di google
meet hari itu.
“Makasih bu.”
“Besok, ketemu lagi ya bu”
“Oke, tapi tepat waktu...ya. Kasih tau temen
yang lain”
“Siap bu!!”
Kehadiran
siswa saat itu hanya 11 orang dari 40 siswa yang belajar di kelas tersebut.
“Bu
Mirna, hayu ih.. Udah ditunggu di ruang meeting sama Kepsek”
“Can.. makan euy; sholat heula ah.. leles pisan, bu Widya”
“Kunaon kitu?”
“Eta si Gumilang ulah deui..”
“Kumaha kitu?”
“Arek kemping wayah ayeuna, belajar
ditinggalkeun”
“Dari pada pasea ku mamah na... bae
we.. diijinan ku aku teh”
Sambil meregangkan punggungnya dan berjalan menuju mushola dengan masker dan segala atributnya, mereka jalan beriringan.
Hari ini, Selain dapat info-info tentang anak-anak asuhnya di RPL, Mirna juga mendapat interupsi dari orang tua. kira-kira Kepala Sekolah akan bicara apa ya di Meeting nanti ..
#30hariAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#100katabercerita
#pendidikbercerita
#warisanAISEI
#AISEIInsiraAction
#KelasKreatif
#KOGTIK
#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)
Lika liku belajar daring
BalasHapusIya mbak Rita
HapusSemoga Korona cepat mati ya...
BalasHapusIya bu
Hapus