PENILAIAN AKHIR SEMESTER
PENILAIAN AKHIR SEMESTER
Mirna menitipkan Sandyakalaning
ke tetangga terdekat dengan membawakan makanan yang akan dimakan saat istirahat
di TK Kuncup Bunga.
“Mama Gani, saya titip
Sandhayakalaning ya. Nanti biar main dengan dede Risma setelah pulang sekolah;
saya pulang jam 11 an dari sekolah, karena hari ini Ujian Akhir Semester Genap melalui
Daring” pesannya kepada Wanidya, teman di dekat rumahnya, yang anaknya Gani
Ridho sekelas dengan Sandhyakalaning di TK Kuncup Bunga.
“Iya, Mir.. Nanti aku yang
menguruskan.”
“Thank you ya.. teh..”
“Iya, sama-sama. Kamu enggak
dianter Hari pergi kesekolahnya?”
“Udah siang, yuk Teteh..” Mirna
menjawabnya sebisa mungkin untuk tidak berkata apapun pada orang lain.
“Oh iya. Hati-hati ya.” Dijawab
Mirna dengan Senyum dan mengangguk. Sambil mencium Sandyakalaning dan
memberikan petuah. Sandyakalaning pun mencium pipi dan mencium tangan ibunya.
Mirna kembali ke rumahnya, dan pamit
pada suaminya untuk berangkat. Suaminya hanya tertegun dengan perubahan Mirna.
Dia menggamit tangan Mirna untuk menunggunya agar bisa berangkat bersama.
“Tunggu, Bund.. berangkatnya bareng”
tahan Hari,
“Sudah terlambat. Ayah belum
siap-siap, kan?”
“Sebentar, nunggu dulu!”
“Iya” jawabnya singkat dan duduk di
ruang tamu sambil membawa ransel yang berisi laptop tuanya. Waktu sudah menunjukkan
pukul 06.45, ke sekolahnya butuh 15 menit kalau naik motor. Kalau angkot bisa saja
sekitar 30 menit lebih. Saat menunggu, suaminya mengganti baju. Gawai milik
suaminya terdengar alert short message
“Mas Hari, kemana? Ditunggu ya” Nomor
tidak dikenal tulisan yang terbaca sebagai judul.
“Cafe Melati, Jl. Panarukan 12 A”
“Itu kan dekat sekolah Putih Abu”
pikir Mirna. Dia tak membuka sms itu. hanya melihat sekilas saja. Setalh 10 menit menunggu, suaminya terlihat
sangat rapi dan harum. Mirna hanya melihat ke arah suaminya sekilas, dan
menundukkan wajahnya. Dia tidak ingin mendengar apa dari gawai maupun suaminya.
Dia hanya ingin menganggap semua biasa-biasa saja. Mungkin suaminya mau mencari
pekerjaan baru.
“Yuk..” ungkap Hari tanpa basa basi
dan menggamit gawainya yang ada di depan istrinya.
“Kamu engga nanya, aku mau kemana?”
tanya Hari hati-hati.
“Bunda sudah telat.” Ucapnya,
menghindari pertanyaan yang akan membuatnya berpikir negatif.
“Ya udah.. naik“ kata Hari setelah menstater motornya, dia naik
dan memasangkan helm ke istrinya. Lalu pada dirinya. Mirna tetap tidak ingin
melihat wajah suaminya meski suaminya memandangi dan di mata suaminya terlihat
permohonan maaf yang tidak diungkapkan langsung.
“Bun.., kenapa siih? Ko diam aja?”
Hari menanyakn dengan baik-baik.
“Kenapa? Engga denger” ungkap Mirna.
“heuhh” keluh Hari.
“Sudah sampai.” Ungkapnya
melanjutkan
“Iya.” Jawab Mirna sambil mencium
tangan suaminya.
“Kamu pulang jam berapa, Ujian Ini ?”
“11.00” jawab Mirna Singkat.
“Ya udah. Nanti aku jemput ya. Jangan
pulang dulu.”
“Engga usah. Aku pulang pake angkot
aja.”
“Kamu kenapa siih Bun. Dari kemarin bikin
kesel aja. Aku udah baik-baik nanya engga dihargai” ungkap Hari sedikit marah
tetapi suaranya masih dikecilkan terlihat jelas hanya diwajahnya.
“Sudah, Ayah sudah ditunggu. Aku
juga mau bantu siapin komputer. Wassalam”
jawab Mirna santai tanpa
memandang suaminya dan langsung pergi menuju tempat kerjanya. Setelah finger
print di bagian kantor bawah.
Dia tidak mau memikirkan yang
terjadi di rumahnya. Pikirannya pada pekerjaan dan anaknya untuk sementara ini.
Laptop dibuka dan dia mulai masuk pada program memantau kehadiran siswa yang
masuk ujian. Dia mencoba masuk kolom obrolan di grup Whatsapp kelas XI RPL. Dia menyampaikan pesan-pesannya :
Setelah selesai dengan anak-anak di
kelas dia sampaikan pesan ke teman-teman wali kelas.
“Assalamu’alaikum, Ibu-bapak. Hari
ini Penilaian Akhir Semester akan dilaksanakan mulai jam 07.30. saat ini server
belum kita buka. Mohon Ibu-Bapak wali kelas untuk memantau siswa-siswinya dalam
pelaksanaan ujian hari pertama ini. Token akan saya kirimkan 10 menit setelah
anak-anak masuk.” Mirna mulai menuliskan di Whatsapp
Guru
“APK sudah dishare sejak 3 hari lalu ya. Kalau kemarin sudah simulasi akan mudah
masuknya. Pastikan username, passwordnya benar dan Jaringan stabil.”
“Baru ada 2 orang siswa yang akan
mengerjakan PAS di Sekolah dari 8 orang yang kemarin dituliskan; mohon bantuan
ibu dan bapak untuk mencek kembali, kesulitan siswanya”
“Bismillahirrahmanirrahiim,
Token Sesi 1 kelas XI
Bahasa Inggris : 8888
~ Selamat Mengerjakan ~
Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan
jangan lupa berdoa.” Tulisnya pada kolom obrolan yang ditujukan pada wali kelas
untuk diteruskan ke siswa. Oleh karena itu, dia pun menyampaikan ke grup kelas
RPL XI yang diwalikelaskannya.
“Bu sudah mulai?”
“Iya nak. Silahkan. Seperti yang ibu katakan minggu lalu. Masuk nya antri ke dalam aplikasi. Jika tidak akan mudah terlempar dan loading terus.”
Makin seru, ada apa di Cafe Melati, Jl. Panarukan 12 A...
BalasHapusLanjuuut