Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Minggu, 31 Mei 2009

Surat Untuk Bapak by Diah Trisnamayanti, S.S.

Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

Kerut-kerut di wajahmu kalau kupandangi dari dekat memang tak kentara, tapi keletihan tergambar jelas. Kau masih cukup segar ketika terakhir ku bertemu bapak di rumahku di Bandung. Aku tak tahu kenapa selalu punya sisi baik untuk bapakku yang mantan TNI meski ketika ku ingat kembali ada sebuah kejadian dimana aku berani melawan pemikiranmu yang ortodok.

Aku yang mewakili orang dimasa muda saat ku duduk di bangku SMA menentang secara langsung apa yang bapak pikirkan. Aku merasa saat itu aku benar melakukan tindakan seperti yang aku lakukan. Tapi setelah aku berpikir saat ini, betapa egoisnya aku. mungkin bapak tidak bermaksud seperti yang aku tangkap. Haaaah.... kalau ingat itu aku merasa aku bukanlah seorang anak yang baik. Maafkan aku pak.

Kesabaranmu menjaga ibu sejak ibu selalu mengeluh sakit 25 tahun silam membuatku bangga. Aku tekadang bertanya mampukah aku berlaku sepertimu ketika suamiku atau anakku sakit. Sebaik beliaukah aku mengurusinya. Aku melihat tak ada keraguan ketika beliau harus menunggui ibu yang tiap menit minta dipijit, sementara aku tahu benar kalau bapak juga sedang sakit.

Akhir-akhir itu yang aku rasakan bapak hanya melamun dan terlihat sangat letih sekali. Aku dengar dari adikku yang selalu memperhatikanmu dan ibu, engkau terkadang sering kurang kontrol terhadap emosimu. Bapak, aku tahu engkau letih. Tahukah Bapak kalau aku selalu berdo'a agar engkau kuat ketika engkau harus berlari ribuan kilometer dari tempat kita tinggal dan ketika engkau harus menyembunyikan sambal buatan ibu di dalam topi baja saat perang di Timika waktu itu. Bapak, rasa sayangku tak pernah luntur. Kadang aku ingin mengusap peluh yang engkau sibakkan dengan meminum segelas air putih manis dan selalu aku atau adik yang buatkan untukmu. Kata-katamu yang bangga terhadap apa yang telah anak-anakmu raih saat ini dengan suami atau istri dan cucunya, selalu tulus engkau katakan di depanku dan yang lain, itulah yang selalu membuat aku bangga dan terus menggali potensi terbaikku untuk Alloh dan umatnya. Itulah yang selalu engkau dengungkan dalam khutbahmu selama dua sampai tiga jam kepadaku kala itu.

Aku tahu suatu saat Alloh akan memanggil mu untuk apa yang telah engkau jalani bersama ibu dan anak-anakmu ini. Aku ingin Alloh tidak memanggilmu dalam waktu dekat tapi setelah Engkau melihatku berhasil meraih apa yang engkau sebarkan sebagai benih kebijaksanaan, kesederhanaan, kekuatan dan kebaikan pada seluruh umat.

Bapak, ada lagu untukmu dari Ada Band

Yang Terbaik Bagimu

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja

Indahnya saat itu buatku melambung

Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff:
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati


Wassalamualaikum Warahmatullohi Wabarakatuh,
Anakmu yang selalu menghormati keputusanmu

Bandung


IBU by Diah Trisnamayanti, S.S.

Bertahun-tahun sudah aku
mengenal dirimu
sebagai manusia
tentu saja
kita memang selalu bertemu dengan masalah
apalagi saat ketidaksepahaman tentang kehidupan.
Engkau mewakiliku dimasa lampau dan pandanganmu terkadang
baru kumengerti setelah masaku mencapai masamu.
Engkau membantuku keluar dari masalah yang
terkadang menghambat jalan kehidupanku. Aku tak menyadari sampai kau
meminta maaf kepadaku. Subhanalloh.... apa yang sebenarnya telah aku lakukan
kepadamu. Aku terlalu sibuk dengan duniaku yang semula engkau kenalkan agar aku lebih mampu bertahan hidup sepertimu.
Alloh selalu mengingatkan jiwaku agar tak terlalu sombong dengan apa yang telah dicapai melalui bahasa tubuhmu. Tahukah engkau, terkadang aku jatuh terduduk lemas apabila engkau sudah mulai mengkritik
bahasa jiwaku.
Kadang aku jadi takut untuk menghubungimu bukan karena aku tidak merindukan belaianmu
tapi aku takut engkau tambah tersinggung dengan
perkataan, sikap dalam bahasa kalbuku.
Alloh saja yang tahu betapa aku merindukan belaianmu ketika aku kecil
dan lemah. Ilmuku tak ada arti yang menggugah
bagi kehidupan ku di masa datang. Tapi apakah engkau akan tetap berada di sampingku saat aku memiliki keindahan dunia yang engkau harapkan sejak dahulu. Aku
terperihkan dengan khabar sakitmu yang telah bertahun-tahun kau tak rasakan
Aku hanya mohonkan pada Alloh dalam jiwa yang berkesedihan; janganlah DIA berikan duka jika ingin bertemu dengan engkau. Meski aku sadari sejengkal sakitmu adalah pemupus kesalahan kecilmu di masa lalu pada siapapun.
Aku tak mampu melukai dirimu lagi setelah kesalahpahamanmu kepadaku.
Dosaku tak kunjung berkurang dalam rahmatan yang maha kuasa untukku dan keluarga. Aku berpasrah pada Yang Maha Kuasa... berikanlah diriku kekuatan dalam shaumku untuk Ibuku tercinta yang tengah mencoba menyelesaikan permasalahannya dengan virus kanker pada thyroidnya.

Selasa, 26 Mei 2009

EXHAUSTED

Sometime everyone feels what his called the exhausting time where somebody begins to get stagnancy for doing everything he wishes.
This time is very afraid of the workaholic because he doesn't be able to creatively to build up something or make something different in order that his life isn't much more boring than before and he must be died for .
You know the boring and exhausting environment becomes really happening cause everyone closed him or environment surround him refuses him as a person who is actively to touch jobs till he doesn't know that somebody perhaps is silly to realize that she should be there.
Is it appearing on your life? So you must change the atmosphere to become friendly and more touch ably. It can perhaps take everyone to connect one side, you can communicate the purpose what you want to do and more reliable life.

Selasa, 05 Mei 2009

POTENSI PISANG RAJA SEBAGAI OBAT HIPERTENSI

Disusun Oleh :

Nama : Mifthami Ramah Nurishmaya

Pembimbing : Eva Nur Indah Hayati, S.Pd

SMA AL MA'SOEM

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

ABSTRAKSI

Kesehatan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan tidak memperhatikan nilai kesehatan yang terkandung di dalamnya, menjadi salah satu faktor penyebab munculnya berbagai panyakit.

Dalam proses penyembuhan selain obat-obatan yang berasal dari industri farmasi, kini banyak ditemukan obat yang bersifat lebih alami. Obat alami ini menawarkan banyak keuntungan. Berdasarkan penelitian para ahli, obat alami cenderung mamiliki efek samping buruk yang lebih sedikit dibandingkan obat industri atau obat kimia. Di sisi lain bila dilihat dari segi ekonomi, penggunaan obat alami sebagai jauh lebih ekonomis.

Dengan adanya fakta tersebut, penulis menemukan bahwa ada obat alami bagi penderita hipertensi. Pada masa sekarang ini, hipertensi adalah penyakit yang cukup sulit untuk disembuhkan. Dari tahun ke tahun penderita penyakit hipertensi mengalami kenaikan yang signifikan. Tentu saja disertai berbagai resiko yang ditimbulkan obat kimia yang dikonsumsi.

Obat alami bagi penderita hipertensi atau lebih dikenal dengan sebutan antihipertenti dapat berasal dari pisang raja. Penulis ingin mencoba memanfaatkan pisang raja karena kandungan zat potassium (kalium) yang tinggi sedangkan kadar natrium rendah, pisang raja juga merupakan komoditas yang murah serta mudah didapat. Penderita hipertensi dapat memanfaatkan pisang raja ini sebagai obat dalam bentuk segar maupun hasil olahan.

Percobaan yang dilakukan oleh penulis tentu tidak lepas dari hasil penelitian para ahli sebelumnya sebagai acuan. Dilengkapi pula dengan pengembangkan berbagai teori keilmuan serta pengkajian secara langsung.

LEMBAR PENGESAHAN

Penulis

Mifthami Ramah Nurishmaya

Pembimbing

Eva Nur Indah Hayati, SPd

Penguji I Penguji II Penguji III

Lala, S.Pd Diah Trisnamayanti, S.S Lilis Nurlaela, S.Pd

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini merupakan tugas akhir Program Akselerasi tahun ajaran 2008-2009.

Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai satu tindakan pembuktian hasil pembelajaran selama menempuh program akselerasi yang berkaitan dengan keilmuan yang dijuruskan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ibu Eva Nur Indah Hayati, S.Pd, selaku guru mata pelajaran biologi sekaligus pembimbing dalam penulisan karya ilmiah ini yang telah banyak membantu memberikan masukan dan pemahaman mengenai teori-teori ilmiah berkaitan objek penelitian.
  2. Ibu Diah Trisnamayanti, S.S, sebagai guru pembimbing akselerasi yang telah membantu penulis mengoreksi penulisan karya ilmiah ini dengan kritik yang membangun dan atas dukungan dalam menghadapi kesulitan penyusunan karya ilmiah ini.
  3. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberi dukungan dan doa.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat umumnya bagi kita semua, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Sumedang, Januari 2009

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................. 5

1.4 Metodologi Penelitian .................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian ....................................................................................... 7

2.2 faktor Penyebab Hipertensi .......................................................... 8

2.3 Penggunaan Pisang Raja .............................................................. 10

2.4 Efek Penggunaan Antihipertensi Kimia ...................................... 11

BAB III ANTIHIPERTENSI DARI PISANG RAJA

3.1 Proses Penelitian ............................................................................ 15

3.2 Pembahasan ................................................................................... 16

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .................................................................................... 24

4.2 Saran .............................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25

RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................ 26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Seringkali masyarakat salah mengartikan penyakit hipertensi. Masyarakat menganggap bahwa salah satu ciri penyakit hipertensi adalah tingkat emosi dari seseorang. Namun pada kenyataannya anggapan tersebut adalah dua hal yang jauh berbeda.

Hipertensi menurut ilmu bahasa diambil dari kata Hyper yang berarti lebih tinggi dan tension yang berarti tegang atau ketegangan. Jadi hipertensi menurut ilmu bahasa adalah ketegangan yang lebih tinggi. Sedangkan hipertensi menurut istilah adalah ”keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic ( bagian atas ) dan diastolic ( angka ) bawah pada pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan sphygmomanometer ( alat pengukur tekanan darah )”.[1]

Penyakit hipertensi dikenal masyarakat dengan tekanan darah tinggi. Hipertensi dibagi menjadi 2 tipe klasifikasi; diantaranya “Hipertensi Primary” dan “Hipertensi Secondary”:[2]

ü Hipertensi Primary

Hipertensi Primary adalah suatu kondisi di mana terjadinya hipertensi akibat gaya hidup dan faktor lingkungan. Seseorang yang tidak memiliki gaya hidup sehat yang terlihat juga dari pola konsumsi yang tidak terkontrol, merupakan pencetus awal untuk terkena hipertensi. Pola konsumsi yang tidak terkontrol itu juga dapat mengakibatkan kelebihan berat badan ( obesitas ) yang semakin memperbesar kemungkinan terkena hipertensi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat mungkin terkena penyakit hipertensi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami hipertensi. Keadaan yang kurang memperhatikan kesehatan juga berperan memperbesar kemungkinan hipertensi.

ü Hipertensi Secondary

Berbeda dengan Hipertensi Primary, Hipertensi Secondary adalah suatu keadaan di mana seseorang terkena hipertensi karena telah terlebih dahulu menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Dengan demikian faktor yang mempengaruhi penyakit lainnya tersebut secara tidak sadar juga menjadi faktor yang menyebabkan penyakit hipertensi.

2.2 Faktor Penyebab Hipertensi

Hipertensi pada dasarnya dapat disebabkan oleh faktor yang kompleks, diantaranya :

· Pola konsumsi tidak terkontrol

Keadaan ekonomi yang tak juga membaik dan stress tinggi pada masyarakat sedangkan pola masyarakat yang menjadi lebih konsumtif membuat masyarakat tak lagi mementingkan apa yang dikonsumsi. Keinginan untuk memuaskan hasrat konsumtif itu sendiri tidak berjalan seimbang dengan apa yang didapatkan. Sebagai contoh, sekarang ini masyarakat sangat menggandrungi makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan istilah fastfood. Oleh karena makanan fastfood sangat terkenal dengan kelezatannya, masyarakat selalu ingin mengkonsumsi makanan tersebut. Masyarakat tak lagi memperdulikan masalah kesehatan yang akan timbul. Asalkan kenyang, enak, dan murah masyarakat tak ragu mengkonsumsi melebihi batas yang dianjurkan. Begitulah pandangan sebagian masyarakat umum mengenai pola konsumsi yang mereka jalani.

· Kelainan kardiovaskuler

Penyakit hipertensi adalah penyakit berkelanjutan. Dengan adanya penyakit hipertensi, penyakit kardiovaskular yang lain kemungkinan besar dapat terjadi. Namun hal tersebut juga bisa terjadi secara terbalik. Dengan adanya riwayat penyakit kardiovaskuler pada seorang penderita, memperbesar kemungkinan terjadinya penyakit hipertensi. Lebih khususnya adalah hipertensi secondary.

· Kelebihan kadar natrium dalam tubuh

Mengkonsumsi makanan dengan kadar natrium berlebih dapat menaikkan resiko hipertensi. Mengapa demikian? Karena berdasarkan pada teori pompa natrium kalium dengan kadar natrium dalam darah cukup tinggi dapat menyebabkan naiknya viskositas darah atau dengan kata lain darah semakin kental. Selain itu keadaan darah yang tidak seimbang dengan kadar natrium jauh lebih tinggi mempersulit berlangsungnya proses pertukaran ion guna menghasilkan energi bagi tubuh.

· Konsumsi alkohol dan rokok

Bukan hanya pola konsumsi, kelainan kardiovaskuler, serta kelebihan natrium dalam darah yang dapat mengakibatkan hipertensi. Konsumsi alkohol dan rokok juga memiliki resiko terkena hipertensi yang sama besar dengan faktor lain diatas. Ini diakibatkan bahan-bahan kimia yang terkandung dalam alkohol maupun rokok dapat mempercepat kerja jantung. Dengan percepatan yang tidak terkontrol ini secara langsung dapat mengakibatkan kenaikkan tekanan darah.

2.3 Penggunaan Pisang Raja

Pisang raja merupakan komoditas yang sangat mudah didapatkan di Indonesia. Namun dalam pemanfaatannya, pisang raja hanya dikenal masyarakat dalam bentuk segar atau sebagai bahan dasar pembuatan kolak. Masyarakat belum mengetahui pemanfaatan lain dari pisang raja. Maka dari itu, penulis mencoba menyajikan sisi lain dari pisang raja yang selama ini hanya dianggap sebagai buah segar untuk pencuci mulut dan kolak.

Masyarakat lebih memilih mengkonsumsi pisang raja hanya dalam bentuk segar, karena dianggap lebih praktis namun tetap memiliki fungsi menambah stamina secara instan. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ditemukan bahwa pisang raja memiliki tiga kandungan penting sebagai antihipertensi. Kadar potassium yang tinggi namun diimbangi dengan kadar natrium yang rendah, serta adanya Angiotensin-Converting-Enzyme(ACE)Inhibitor menjadikan pisang raja buah yang cukup berpotensi sebagai obat antihipertensi.

Dalam hal ini, penulis meyakini bahwa selain sebagai buah penambah stamina secara instan, pisang raja juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat hipertensi yang lebih minim efek samping.

2.4 Efek Penggunaan Antihipertensi Kimia

Selama ini pengobatan hipertensi didasarkan pada penyebabnya. Penanganan hipertensi meliputi kombinasi pemberian obat, pengaturan diet, dan olahraga. Penderita pun perlu mengontrol tekanan darahnya secara rutin. Dalam langkah terapi optimal hipertensi (TOH), terdapat terapi tunggal dan kombinasi. Ternyata, dalam penelitian yang dilakukan PT Boehringer Ingelheim (PBI), untuk monoterapi dengan pengobatan tunggal, hanya efektif untuk mengontrol tekanan dengan hasil mencapai 40 persen sampai 50 persen pasien.

Responnya pun sangat rendah. Monoterapi tak cukup memberikan kontrol tekanan darah yang efektif terhadap penderita dengan berbagai faktor risiko seperti diabetes, stroke, penyakit jantung koroner, pasien lanjut usia, dan gemuk. Panduan penatalaksanaan hipertensi yang disusun WHO, JNC-VII-USA pada Mei 2003, merekomendasikan pada penderita hipertensi dengan berbagai risiko untuk mencapai target penurunan tekanan darah yang diinginkan.

Rekomendasi target dari panduan internasional tersebut adalah tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg bagi pasien tanpa faktor risiko, kurang dari 130/85 mmHg pada pasien hipertensi dengan diabetes atau gangguan fungsi ginjal, dan kurang dari 125/85 mmHg pada pasien hipertensi dengan gangguan fungsi ginjal dan proteinurea yang lebih dari 1 gram per 24 jam.

Untuk saat ini, obat hipertensi yang banyak digunakan untuk terapi kombinasi adalah antihipertensi yang diproduksi oleh industri farmasi. Ini berarti antihipertensi yang ada adalah antihipertensi kimia. Beberapa yang dikenal adalah :

Diuretic ( Tablet Hydroclorothiazide ( HTC ) )

Golongan obat antihipertnsi ini merupakan obat antihipertensi yang prosesnya melalui pengeluaran cairan tubuh via urin. Golongan antihipertensi ini cukup cepat menurunkan tekanan darah namun dengan prosesnya yang melalui pengeluaran cairan, ada kemungkinan besar potassium ( kalium ) terbuang.

Beta Bloker ( Atenolol, Capoten )

Golongan ini merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah bekerja dengan melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar pembuluh darah.

Calcium Chanel Bloker

Tak jauh berbeda dengan dua golongan antihipertesi sebelumnya, Calcium Chanel Bloker juga digunakan dalam upaya pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi. Namun, antihipertensi ini bekerja melalui proses relaksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

Terdapat perbedaan dalam berbagai obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kata peneliti Dr. William Elliot, dari Departemen Pencegahan Penggunaan Obat, Pusat Kedokteran Universitas Rush, Chicago. Dalam studi tersebut, Elliott dan rekan kerjanya Peter Meyer mengamati hasil 22 uji klinis yang melibatkan lebih dari 143.000 orang. Penderita tersebut memiliki tekanan darah tinggi tetapi tidak memiliki penyakit diabetes pada awal uji klinis. Pada tiap uji klinis, partisipan menerima pengobatan jangka panjang dengan berbagai jenis obat hipertensi. Pengobatan konvensional yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi di Amerika adalah diuretik dan penghambat beta. Elliott menyebutkan bahwa kedua jenis obat tersebut merupakan obat yang berpeluang besar menyebabkan diabetes.

Selain resiko terkena diabetes, menurut Dr Pudji, penggunaan obat hipertensi dapat mengganggu salah satu faktor pendukung kerja ginjal, yaitu aliran darah ke ginjal. Apabila jaringan ginjal atau saluran pembuangan ginjal terganggu atau rusak akibat tekanan darah tinggi maka fungsi ginjal akan terganggu atau berhenti sama sekali (gagal ginjal tahap akhir). Resiko lainnya, seperti komplikasi pembesaran jantung, penyakit jantung koroner, dan pecahnya pembuluh darah otak. Bahkan, ini bisa juga menyebabkan kematian.



[1] Http://www.pusatbahasa.com

[2] Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Farmakologi dan terapi edisi4, Jakarta, 1995, hlm. 315-316.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Seringkali masyarakat salah mengartikan penyakit hipertensi. Masyarakat menganggap bahwa salah satu ciri penyakit hipertensi adalah tingkat emosi dari seseorang. Namun pada kenyataannya anggapan tersebut adalah dua hal yang jauh berbeda.

Hipertensi menurut ilmu bahasa diambil dari kata Hyper yang berarti lebih tinggi dan tension yang berarti tegang atau ketegangan. Jadi hipertensi menurut ilmu bahasa adalah ketegangan yang lebih tinggi. Sedangkan hipertensi menurut istilah adalah ”keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic ( bagian atas ) dan diastolic ( angka ) bawah pada pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan sphygmomanometer ( alat pengukur tekanan darah )”.[1]

Penyakit hipertensi dikenal masyarakat dengan tekanan darah tinggi. Hipertensi dibagi menjadi 2 tipe klasifikasi; diantaranya “Hipertensi Primary” dan “Hipertensi Secondary”:[2]

  1. Hipertensi Primary

Hipertensi Primary adalah suatu kondisi di mana terjadinya hipertensi akibat gaya hidup dan faktor lingkungan. Seseorang yang tidak memiliki gaya hidup sehat yang terlihat juga dari pola konsumsi yang tidak terkontrol, merupakan pencetus awal untuk terkena hipertensi. Pola konsumsi yang tidak terkontrol itu juga dapat mengakibatkan kelebihan berat badan ( obesitas ) yang semakin memperbesar kemungkinan terkena hipertensi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat mungkin terkena penyakit hipertensi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami hipertensi. Keadaan yang kurang memperhatikan kesehatan juga berperan memperbesar kemungkinan hipertensi.

  1. Hipertensi Secondary

Berbeda dengan Hipertensi Primary, Hipertensi Secondary adalah suatu keadaan di mana seseorang terkena hipertensi karena telah terlebih dahulu menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Dengan demikian faktor yang mempengaruhi penyakit lainnya tersebut secara tidak sadar juga menjadi faktor yang menyebabkan penyakit hipertensi.

2.2 Faktor Penyebab Hipertensi

Hipertensi pada dasarnya dapat disebabkan oleh faktor yang kompleks, diantaranya :

· Pola konsumsi tidak terkontrol

Keadaan ekonomi yang tak juga membaik dan stress tinggi pada masyarakat sedangkan pola masyarakat yang menjadi lebih konsumtif membuat masyarakat tak lagi mementingkan apa yang dikonsumsi. Keinginan untuk memuaskan hasrat konsumtif itu sendiri tidak berjalan seimbang dengan apa yang didapatkan. Sebagai contoh, sekarang ini masyarakat sangat menggandrungi makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan istilah fastfood. Oleh karena makanan fastfood sangat terkenal dengan kelezatannya, masyarakat selalu ingin mengkonsumsi makanan tersebut. Masyarakat tak lagi memperdulikan masalah kesehatan yang akan timbul. Asalkan kenyang, enak, dan murah masyarakat tak ragu mengkonsumsi melebihi batas yang dianjurkan. Begitulah pandangan sebagian masyarakat umum mengenai pola konsumsi yang mereka jalani.

· Kelainan kardiovaskuler

Penyakit hipertensi adalah penyakit berkelanjutan. Dengan adanya penyakit hipertensi, penyakit kardiovaskular yang lain kemungkinan besar dapat terjadi. Namun hal tersebut juga bisa terjadi secara terbalik. Dengan adanya riwayat penyakit kardiovaskuler pada seorang penderita, memperbesar kemungkinan terjadinya penyakit hipertensi. Lebih khususnya adalah hipertensi secondary.

· Kelebihan kadar natrium dalam tubuh

Mengkonsumsi makanan dengan kadar natrium berlebih dapat menaikkan resiko hipertensi. Mengapa demikian? Karena berdasarkan pada teori pompa natrium kalium dengan kadar natrium dalam darah cukup tinggi dapat menyebabkan naiknya viskositas darah atau dengan kata lain darah semakin kental. Selain itu keadaan darah yang tidak seimbang dengan kadar natrium jauh lebih tinggi mempersulit berlangsungnya proses pertukaran ion guna menghasilkan energi bagi tubuh.

· Konsumsi alkohol dan rokok

Bukan hanya pola konsumsi, kelainan kardiovaskuler, serta kelebihan natrium dalam darah yang dapat mengakibatkan hipertensi. Konsumsi alkohol dan rokok juga memiliki resiko terkena hipertensi yang sama besar dengan faktor lain diatas. Ini diakibatkan bahan-bahan kimia yang terkandung dalam alkohol maupun rokok dapat mempercepat kerja jantung. Dengan percepatan yang tidak terkontrol ini secara langsung dapat mengakibatkan kenaikkan tekanan darah.

2.3 Penggunaan Pisang Raja

Pisang raja merupakan komoditas yang sangat mudah didapatkan di Indonesia. Namun dalam pemanfaatannya, pisang raja hanya dikenal masyarakat dalam bentuk segar atau sebagai bahan dasar pembuatan kolak. Masyarakat belum mengetahui pemanfaatan lain dari pisang raja. Maka dari itu, penulis mencoba menyajikan sisi lain dari pisang raja yang selama ini hanya dianggap sebagai buah segar untuk pencuci mulut dan kolak.

Masyarakat lebih memilih mengkonsumsi pisang raja hanya dalam bentuk segar, karena dianggap lebih praktis namun tetap memiliki fungsi menambah stamina secara instan. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ditemukan bahwa pisang raja memiliki tiga kandungan penting sebagai antihipertensi. Kadar potassium yang tinggi namun diimbangi dengan kadar natrium yang rendah, serta adanya Angiotensin-Converting-Enzyme(ACE)Inhibitor menjadikan pisang raja buah yang cukup berpotensi sebagai obat antihipertensi.

Dalam hal ini, penulis meyakini bahwa selain sebagai buah penambah stamina secara instan, pisang raja juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat hipertensi yang lebih minim efek samping.

2.4 Efek Penggunaan Antihipertensi Kimia

Selama ini pengobatan hipertensi didasarkan pada penyebabnya. Penanganan hipertensi meliputi kombinasi pemberian obat, pengaturan diet, dan olahraga. Penderita pun perlu mengontrol tekanan darahnya secara rutin. Dalam langkah terapi optimal hipertensi (TOH), terdapat terapi tunggal dan kombinasi. Ternyata, dalam penelitian yang dilakukan PT Boehringer Ingelheim (PBI), untuk monoterapi dengan pengobatan tunggal, hanya efektif untuk mengontrol tekanan dengan hasil mencapai 40 persen sampai 50 persen pasien.

Responnya pun sangat rendah. Monoterapi tak cukup memberikan kontrol tekanan darah yang efektif terhadap penderita dengan berbagai faktor risiko seperti diabetes, stroke, penyakit jantung koroner, pasien lanjut usia, dan gemuk. Panduan penatalaksanaan hipertensi yang disusun WHO, JNC-VII-USA pada Mei 2003, merekomendasikan pada penderita hipertensi dengan berbagai risiko untuk mencapai target penurunan tekanan darah yang diinginkan.

Rekomendasi target dari panduan internasional tersebut adalah tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg bagi pasien tanpa faktor risiko, kurang dari 130/85 mmHg pada pasien hipertensi dengan diabetes atau gangguan fungsi ginjal, dan kurang dari 125/85 mmHg pada pasien hipertensi dengan gangguan fungsi ginjal dan proteinurea yang lebih dari 1 gram per 24 jam.

Untuk saat ini, obat hipertensi yang banyak digunakan untuk terapi kombinasi adalah antihipertensi yang diproduksi oleh industri farmasi. Ini berarti antihipertensi yang ada adalah antihipertensi kimia. Beberapa yang dikenal adalah :

1. Diuretic ( Tablet Hydroclorothiazide ( HTC ) )

Golongan obat antihipertnsi ini merupakan obat antihipertensi yang prosesnya melalui pengeluaran cairan tubuh via urin. Golongan antihipertensi ini cukup cepat menurunkan tekanan darah namun dengan prosesnya yang melalui pengeluaran cairan, ada kemungkinan besar potassium ( kalium ) terbuang.

2. Beta Bloker ( Atenolol, Capoten )

Golongan ini merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah bekerja dengan melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar pembuluh darah.

3. Calcium Chanel Bloker

Tak jauh berbeda dengan dua golongan antihipertesi sebelumnya, Calcium Chanel Bloker juga digunakan dalam upaya pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi. Namun, antihipertensi ini bekerja melalui proses relaksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

Terdapat perbedaan dalam berbagai obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kata peneliti Dr. William Elliot, dari Departemen Pencegahan Penggunaan Obat, Pusat Kedokteran Universitas Rush, Chicago. Dalam studi tersebut, Elliott dan rekan kerjanya Peter Meyer mengamati hasil 22 uji klinis yang melibatkan lebih dari 143.000 orang. Penderita tersebut memiliki tekanan darah tinggi tetapi tidak memiliki penyakit diabetes pada awal uji klinis. Pada tiap uji klinis, partisipan menerima pengobatan jangka panjang dengan berbagai jenis obat hipertensi. Pengobatan konvensional yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi di Amerika adalah diuretik dan penghambat beta. Elliott menyebutkan bahwa kedua jenis obat tersebut merupakan obat yang berpeluang besar menyebabkan diabetes.

Selain resiko terkena diabetes, menurut Dr Pudji, penggunaan obat hipertensi dapat mengganggu salah satu faktor pendukung kerja ginjal, yaitu aliran darah ke ginjal. Apabila jaringan ginjal atau saluran pembuangan ginjal terganggu atau rusak akibat tekanan darah tinggi maka fungsi ginjal akan terganggu atau berhenti sama sekali (gagal ginjal tahap akhir). Resiko lainnya, seperti komplikasi pembesaran jantung, penyakit jantung koroner, dan pecahnya pembuluh darah otak. Bahkan, ini bisa juga menyebabkan kematian.



[1] Http://www.pusatbahasa.com

[2] Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Farmakologi dan terapi edisi4, Jakarta, 1995, hlm. 315-316.

BAB III

POTENSI PISANG RAJA SEBAGAI OBAT HIPERTENSI

3.1 Proses Penelitian

Penulis menjabarkan karya ilmiah dengan judul “potensi pisang raja sebagai obat hipertensi” dengan proses penelitian secara kepustakaan. Informasi yang melengkapi penulisan karya ilmiah ini didapat dari berbagai sumber informasi diantaranya bersumber dari buku farmakologi, internet, dan berbagai buku mengenai kesehatan.

Pertama, penulis mencari informasi sebanyak mungkin mengenai apa itu hipertensi. Asumsi yang berkembang di masyarakat mengenai pengertian hipertensi sering kali kurang tepat. Dengan asumsi yang kurang tepat tersebut, masyarakat bersikap acuh tak acuh terhadap resiko panyakit lain. Masyarakat belum mengetahui bahwa hipertensi merupakan cikal bakal dari penyakit kardiovaskuler, serangan jantung, stroke dan lain-lain.

Oleh sebab itu, penulis mencari alternatif obat yang dapat mencegah atau setidaknya mengurangi resiko penyakit lanjutan dari hipertensi. Setelah melakukan riset, penulis menyimpulkan bahwa di pasaran saat ini terdapat berbagai jenis obat hipertensi buatan industri. Diantaranya; Diuretic, Beta-bloker, Calcium chanel blokers dan lain-lain. Dengan adanya hasil riset tersebut, penulis juga menemukan efek samping dari penggunaan obat hipertensi kimia diatas. Dengan penggunaan dalam jangka panjang dan secara berkelanjutan, efek samping yang diakibatkan dapat berupa pusing saat berdiri dari posisi tidur atau duduk, gangguan tidur, mengantuk, mulut kering, sakit kepala, konstipasi, kerusakan jantung dan kematian. Efek ini akan semakin parah apabila tidak dilakukan pengontrolan penggunaan.

Dengan kesadaran serta kepedulian terhadap penderita hipertensi khususnya, penulis mencari obat hipertensi alami. Maka, didapatlah bahwa kandungan pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai obat hipertensi yang alami.

3.2 Pembahasan

1. Hasil Observasi

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber penulis menemukan bahwa pisang raja memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai obat hipertensi. Dalam pisang raja, terdapat beberapa faktor sebagai obat hipertensi. Diantaranya :

a. Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme ( ACE ) inhibitor

Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme ( ACE ) inhibitor ini secara alami terdapat pada buah pisang raja. Mekanisme kerja Senyawa ACE inhibitor dalam upaya menurunkan tekanan darah adalah sebagai berikut ;

“ ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.

Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.

Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. “[3]

Dengan adanya Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme ( ACE ) inhibitor, pada proses pengubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II dapat sedikit berkurang. Senyawa ACE ini dapat menghambat dua aksi Angiotensin II untuk menaikkan tekanan darah.

b. Kadar Natrium Rendah

Pisang raja ternyata mengandung kadar natrium yang rendah. Kadar natrium yang rendah ini menjadi salah satu faktor penting obat hipertensi. Sebagaimana hasil penelitian ahli :

“Natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Natrium dan klorida merupakan ion utama cairan ekstraseluler.

Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.

Selain karena natrium dapat meningkatkan volume darah , sifat dasar natrium yang apabila dalam pembuluh darah cenderung mempersempit diameter pembuluh darah mempunyai andil besar terjadinya hipertensi. Dengan volume yang bertambah sedangkan diameter pembuluh darah menyempit , tekanan darah akan naik. [4]

Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium. Sumber natrium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat.

Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih terjadi karena budaya masak-memasak masyarakat yang umumnya boros menggunakan garam.

Indra perasa yang sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).

Sumber natrium yang juga perlu diwaspadai adalah yang berasal dari penyedap masakan (MSG). Budaya penggunaan MSG sudah sampai pada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Hampir semua ibu rumah tangga, penjual makanan, dan penyedia jasa katering selalu menggunakannya. Penggunaan MSG di Indonesia sudah begitu bebasnya, sehingga penjual bakso, bubur ayam, soto, dan lain-lain, dengan seenaknya menambahkannya ke dalam mangkok tanpa takaran yang jelas.

Hampir seluruh natrium tubuh berada dalam darah dan dalam cairan di sekeliling sel.

Natrium tubuh berasal dari makanan dan minuman dan dibuang melalui air kemih dan keringat. Ginjal yang normal dapat mengatur natrium yang dibuang dalam air kemih, sehingga jumlah total natrium dalam tubuh sedikit bervariasi dari hari ke hari. Suatu gangguan keseimbangan antara asupan dan pengeluaran natrium akan mempengaruhi jumlah total natrium di dalam tubuh. Perubahan jumlah total natrium sangat berkaitan erat dengan perubahan jumlah cairan dalam tubuh. Kehilangan natrium tubuh tidak menyebabkan konsentrasi natrium darah menurun tetapi menyebabkan volume darah menurun. Jika volume darah menurun, tekanan darah akan turun. Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium di dalam tubuh, tekanan darah akan naik.

Dengan sifat alami yang dimiliki oleh pisang raja yakni salah satunya adalah kadar natrium yang rendah, pisang raja dapat dikonsumsi penderita hipertensi untuk mengurangi tekanan darah.

c. Kalium ( potassium )

Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium.

”Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.

Kalsium yang mempunyai sifat merelaksasi dapat sangat berguna pada penderita hipertensi. Dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam tentu saja hipertensi sulit untuk diatasi. Namun disamping mengkonsumsi garam , harus juga mengkonsumsi makanan dengan kadar kalium baik.

Dalam pembuluh darah kalium cenderung membuat diameter pembuluh darah menjadi lebih besar. Terapi relaksasi yang dilakukan oleh kalium dalam pembuluuh darah ini kemungkinan terjadinya hipertensi.”[5]

Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium. Rasio konsumsi natrium dan kalium yang dianjurkan adalah satu banding satu.

Secara alami, banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Sumber kalium yang baik adalah buah-buahan, salah satu sumber yang baik adalah pisang raja.

Pisang raja merupakan buah yang mengandung kadar kalium yang cukup tinggi. Sehingga dengan mengkonsumsi pisang raja secara rutin dapat mengimbangi konsumsi natrium dari asupan makanan. Dengan begitu tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.

2. Analisa keilmuan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme (ACE) inhibitor, Kadar Natrium, dan Kalium ( potassium ) dalam pisang raja sangat baik digunakan sebagai pengganti obat hipertensi.

Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme (ACE) inhibitor berfungsi sebagai penghambat faktor penyebab naiknya tekanan darah, yaitu Angiotensin II dengan dua aksinya. Selain itu kadar atau rasio natrium dan kalium yang berbanding terbalik dapat sangat membantu menstabilkan tekanan darah. Dengan mekanisme kerja natrium dan kalium yang juga saling bertolak belakang akan saling menyeimbangkan posisi kestabilan tekanan darah. Sehingga dengan ketiga faktor tersebut pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai obat antihipertensi.

3. Analisa lingkungan

Selain potensi dalam pemanfaatan sebagai obat antihipertensi, konsumsi pisang raja juga baik bagi pertumbuhan kehidupan sosial masyarakat. Dengan tujuan awal untuk mempermudah masyarakat mencapai tingkat kesehatan yang baik, namun dengan kapasitas terjangkau. Pisang raja sebagai obat hipertensi akan sangat membantu.

Sesungguhnya penyakit hipertensi bisa diderita oleh siapa saja, dimana saja, dan pada umur berapa saja. Dengan adanya obat hipertensi yang murah serta mudah didapat masyarakat khususnya penderita hipertensi akan sangat diuntungkan dari segi ekonomi.

Proses pengobatan hipertensi yang membutuhkan waktu lama dan dilakukan secara kontinu dapat diatasi dengan mengkonsumsi pisang raja dalam bentuk segar maupun bentuk olahan. Biaya lebih murah namun dengan manfaat yang sama dengan obat hipertensi buatan industri farmasi.



[3] Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB, Http://www.depkes.go.id

[4] Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB , Http://www.depkes.go.id

[5] Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB , Http://www.depkes.go.id

BAB IV

PENUTUP

4.1 Conclusion

The society more recognizes “pisang raja” as a last freshments. But now, it can use to be a medicine to reduce the tension. It has three antihypertensive factors, among other : Angiotensin-Converting-Enzyme (ACE) Inhibitor, less Sodium, and Potassium. With that potential, “pisang raja” can be a good medicine for hypertension.

4.2 Saran

Obat hipertensi dari pisang raja ini akan lebih terasa bermanfaat apabila didukung dengan teknologi produksi yang lebih maju dan canggih tanpa menghilangkan esensi baik yang ada. Untuk itu diperlukan dukungan dari berbagai pihak yang dapat membantu terealisasinya gagasan ini sehingga kesehatan masyarakat yang menjadi tujuan utama dari karya ilmiah ini dapat terwujud dengan hasil yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Perhi). 2007. ringkasan eksekutif kosensus penanggulangan hipertensi. Jakarta .

Setiabudy, Rianto dkk.1995. Farmakologi dan terapi edisi 4. Jakarta : Gaya Baru.

Http://www.cerminduniakedokteran.com

Http://www.cybermed.cbn.net.id

Http://www.depkes.go.id

Http://www.duniamayakita.blogspot.com

Http://www.gizi.net

Http://www.infobanknews.com

Http://www.kalbe.co.id

Http://www.majalah-farmacia.com

Http://www.medicastore.com

Http://www.parkourindonesia.web.id

Http://www.pdpersi.co.id

Http://www.pusatbahasa.diknas.id

Http://www.WHO.com

Riwayat Hidup Penulis

Mifthami Ramah Nurishmaya lahir di Sumedang pada tanggal 4 April 1992. Merupakan putri ketiga dari pasangan Enche Wachyudin, S.Pd dan Emay Sukmayati.

Riwayat Pendidikan :

1. TK.Bina Muda Tahun 1997-1998

2. Sekolah Dasar Negeri XV Cicalengka Tahun 1998-2004

3. Sekolah Menengah Pertama AL-Ma’soem Tahun 2004-2007

4. Sekolah Menengah Atas AL-Ma’soem

Penulis sangat tertarik dengan hubungan bidang keilmuan dengan kehidupan masyarakat. Dengan penulisan karya ilmiah pertama ini penulis mencoba menuangkan segala pemikiran mengenai hubungan bidang keilmuan dengan kehidupan masyarakat secara langsung.