Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Selasa, 05 Mei 2009

BAB III

POTENSI PISANG RAJA SEBAGAI OBAT HIPERTENSI

3.1 Proses Penelitian

Penulis menjabarkan karya ilmiah dengan judul “potensi pisang raja sebagai obat hipertensi” dengan proses penelitian secara kepustakaan. Informasi yang melengkapi penulisan karya ilmiah ini didapat dari berbagai sumber informasi diantaranya bersumber dari buku farmakologi, internet, dan berbagai buku mengenai kesehatan.

Pertama, penulis mencari informasi sebanyak mungkin mengenai apa itu hipertensi. Asumsi yang berkembang di masyarakat mengenai pengertian hipertensi sering kali kurang tepat. Dengan asumsi yang kurang tepat tersebut, masyarakat bersikap acuh tak acuh terhadap resiko panyakit lain. Masyarakat belum mengetahui bahwa hipertensi merupakan cikal bakal dari penyakit kardiovaskuler, serangan jantung, stroke dan lain-lain.

Oleh sebab itu, penulis mencari alternatif obat yang dapat mencegah atau setidaknya mengurangi resiko penyakit lanjutan dari hipertensi. Setelah melakukan riset, penulis menyimpulkan bahwa di pasaran saat ini terdapat berbagai jenis obat hipertensi buatan industri. Diantaranya; Diuretic, Beta-bloker, Calcium chanel blokers dan lain-lain. Dengan adanya hasil riset tersebut, penulis juga menemukan efek samping dari penggunaan obat hipertensi kimia diatas. Dengan penggunaan dalam jangka panjang dan secara berkelanjutan, efek samping yang diakibatkan dapat berupa pusing saat berdiri dari posisi tidur atau duduk, gangguan tidur, mengantuk, mulut kering, sakit kepala, konstipasi, kerusakan jantung dan kematian. Efek ini akan semakin parah apabila tidak dilakukan pengontrolan penggunaan.

Dengan kesadaran serta kepedulian terhadap penderita hipertensi khususnya, penulis mencari obat hipertensi alami. Maka, didapatlah bahwa kandungan pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai obat hipertensi yang alami.

3.2 Pembahasan

1. Hasil Observasi

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber penulis menemukan bahwa pisang raja memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai obat hipertensi. Dalam pisang raja, terdapat beberapa faktor sebagai obat hipertensi. Diantaranya :

a. Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme ( ACE ) inhibitor

Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme ( ACE ) inhibitor ini secara alami terdapat pada buah pisang raja. Mekanisme kerja Senyawa ACE inhibitor dalam upaya menurunkan tekanan darah adalah sebagai berikut ;

“ ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.

Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.

Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. “[3]

Dengan adanya Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme ( ACE ) inhibitor, pada proses pengubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II dapat sedikit berkurang. Senyawa ACE ini dapat menghambat dua aksi Angiotensin II untuk menaikkan tekanan darah.

b. Kadar Natrium Rendah

Pisang raja ternyata mengandung kadar natrium yang rendah. Kadar natrium yang rendah ini menjadi salah satu faktor penting obat hipertensi. Sebagaimana hasil penelitian ahli :

“Natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Natrium dan klorida merupakan ion utama cairan ekstraseluler.

Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.

Selain karena natrium dapat meningkatkan volume darah , sifat dasar natrium yang apabila dalam pembuluh darah cenderung mempersempit diameter pembuluh darah mempunyai andil besar terjadinya hipertensi. Dengan volume yang bertambah sedangkan diameter pembuluh darah menyempit , tekanan darah akan naik. [4]

Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium. Sumber natrium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat.

Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih terjadi karena budaya masak-memasak masyarakat yang umumnya boros menggunakan garam.

Indra perasa yang sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).

Sumber natrium yang juga perlu diwaspadai adalah yang berasal dari penyedap masakan (MSG). Budaya penggunaan MSG sudah sampai pada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Hampir semua ibu rumah tangga, penjual makanan, dan penyedia jasa katering selalu menggunakannya. Penggunaan MSG di Indonesia sudah begitu bebasnya, sehingga penjual bakso, bubur ayam, soto, dan lain-lain, dengan seenaknya menambahkannya ke dalam mangkok tanpa takaran yang jelas.

Hampir seluruh natrium tubuh berada dalam darah dan dalam cairan di sekeliling sel.

Natrium tubuh berasal dari makanan dan minuman dan dibuang melalui air kemih dan keringat. Ginjal yang normal dapat mengatur natrium yang dibuang dalam air kemih, sehingga jumlah total natrium dalam tubuh sedikit bervariasi dari hari ke hari. Suatu gangguan keseimbangan antara asupan dan pengeluaran natrium akan mempengaruhi jumlah total natrium di dalam tubuh. Perubahan jumlah total natrium sangat berkaitan erat dengan perubahan jumlah cairan dalam tubuh. Kehilangan natrium tubuh tidak menyebabkan konsentrasi natrium darah menurun tetapi menyebabkan volume darah menurun. Jika volume darah menurun, tekanan darah akan turun. Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium di dalam tubuh, tekanan darah akan naik.

Dengan sifat alami yang dimiliki oleh pisang raja yakni salah satunya adalah kadar natrium yang rendah, pisang raja dapat dikonsumsi penderita hipertensi untuk mengurangi tekanan darah.

c. Kalium ( potassium )

Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium.

”Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.

Kalsium yang mempunyai sifat merelaksasi dapat sangat berguna pada penderita hipertensi. Dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam tentu saja hipertensi sulit untuk diatasi. Namun disamping mengkonsumsi garam , harus juga mengkonsumsi makanan dengan kadar kalium baik.

Dalam pembuluh darah kalium cenderung membuat diameter pembuluh darah menjadi lebih besar. Terapi relaksasi yang dilakukan oleh kalium dalam pembuluuh darah ini kemungkinan terjadinya hipertensi.”[5]

Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium. Rasio konsumsi natrium dan kalium yang dianjurkan adalah satu banding satu.

Secara alami, banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Sumber kalium yang baik adalah buah-buahan, salah satu sumber yang baik adalah pisang raja.

Pisang raja merupakan buah yang mengandung kadar kalium yang cukup tinggi. Sehingga dengan mengkonsumsi pisang raja secara rutin dapat mengimbangi konsumsi natrium dari asupan makanan. Dengan begitu tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.

2. Analisa keilmuan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme (ACE) inhibitor, Kadar Natrium, dan Kalium ( potassium ) dalam pisang raja sangat baik digunakan sebagai pengganti obat hipertensi.

Senyawa Angiotensin-Converting-Enzyme (ACE) inhibitor berfungsi sebagai penghambat faktor penyebab naiknya tekanan darah, yaitu Angiotensin II dengan dua aksinya. Selain itu kadar atau rasio natrium dan kalium yang berbanding terbalik dapat sangat membantu menstabilkan tekanan darah. Dengan mekanisme kerja natrium dan kalium yang juga saling bertolak belakang akan saling menyeimbangkan posisi kestabilan tekanan darah. Sehingga dengan ketiga faktor tersebut pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai obat antihipertensi.

3. Analisa lingkungan

Selain potensi dalam pemanfaatan sebagai obat antihipertensi, konsumsi pisang raja juga baik bagi pertumbuhan kehidupan sosial masyarakat. Dengan tujuan awal untuk mempermudah masyarakat mencapai tingkat kesehatan yang baik, namun dengan kapasitas terjangkau. Pisang raja sebagai obat hipertensi akan sangat membantu.

Sesungguhnya penyakit hipertensi bisa diderita oleh siapa saja, dimana saja, dan pada umur berapa saja. Dengan adanya obat hipertensi yang murah serta mudah didapat masyarakat khususnya penderita hipertensi akan sangat diuntungkan dari segi ekonomi.

Proses pengobatan hipertensi yang membutuhkan waktu lama dan dilakukan secara kontinu dapat diatasi dengan mengkonsumsi pisang raja dalam bentuk segar maupun bentuk olahan. Biaya lebih murah namun dengan manfaat yang sama dengan obat hipertensi buatan industri farmasi.



[3] Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB, Http://www.depkes.go.id

[4] Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB , Http://www.depkes.go.id

[5] Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB , Http://www.depkes.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion