BANDROS, BANDROS..
AYO BAWA SAYA KELILING KOTA BANDUNG
Oleh
Diah Trisnamayanti, S.S.
Foto “Bandros” koleksi Smartcity.bandung.go.id
Pariwisata tanpa transportasi seperti makan
tanpa lauk, kurang joss. Oleh karena
itu, di tahun 2017 ketika Bapak Ridwan Kamil dan Bapak Oded M. Danial
meluncurkan transportasi yang mendukung
kegiatan kepariwisataan Kota Bandung dengan nama BANDROS, pariwisata kota
Bandung cukup meningkat signifikan. Sebenarnya mengapa pak Kamil memberikan
nama Bandros untuk Moda Transportasi darat pendukung Pariwisata Kota Bandung?
Sebelum menjawab pertanyaan, saya juga sempat
terkecoh. Di Jawa Barat, ada makanan terkenal di kalangan rakyat yang dibuat
dari tepung beras, kelapa, garam serta santan disebut Bandros banyak dijual di
pinggir jalan kota Bandung. Tetapi Bandros, yang diluncurkan Kang Emil
panggilan akrab Wali Kota Bandung waktu itu, Gubernur Jawa Barat sekarang, bukanlah
makanan; melainkan transportasi pendukung kepariwisataan Kota Bandung dengan
nama Bandung Tour On Bus. Untuk
mempermudah mengingatnya disingkat menjadi
BANDROS. Begitu ceritanya
teman-teman.
Banyak obyek wisata di
Kota Bandung yang dapat dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara,
sehingga bila berjalan-jalan di Kota Bandung tidak akan habis hanya dalam satu hari. Wisatawan
domestik yang ingin berkeliling Kota Bandung tidak perlu ragu menggunakan
Bandros. Warna-warni permen dari Art Deco
membuat Bandros menarik wisatawan untuk mengantar ke tujuannya.
Foto
“Bandros Warna-Warni” koleksi Merdeka.com
Ada lima titik
keberangkatan Bandros, antara lain biru, kuning, hijau, pink, dan ungu. Semua warna
mewakili rute bus yang tersebar di Kota Bandung ke wilayah Selatan, Barat,
Utara, Timur dan pusat kota. Sementara tiket, dibandrol 20K sekali trip dan multiple trip (ke semua rute) dibandrol sekitar 40K, dapat dibeli
di loket yang terpampang jadwalnya seperti di bawah ini:
Wisatawan yang ingin
jalan-jalan ke Selatan Kota Bandung melewati Gedung Asia Afrika, naiklah! Bandros berwarna Biru. Perjalanan akan
dilanjutkan dari Alun-alun menuju Taman Veteran. Taman yang didesain berkonsep
Lukisan dinding dan tiang besar berwarna-warni seperti lilin yang bertabur di
sepanjng jalan Veteran sampai dengan Jalan Ahmad Yani bisa dinikmati oleh semua
lapisan masyarakat. Ini sangat instagramable
ketika malam hari.
Berlanjut ke Sektor Industri
Sepatu yang terkenal yaitu “Cibaduyut”. Setelah melewati Patung Sepatu, karya
sepatu mulai anak-anak sampai dewasa dijajakan di toko-toko di sepanjang jalan
Cibaduyut.
Dari Leuwipanjang perjalanan dilanjutkan ke Museum Sri Baduga. Nama Sri Baduga diambil dari nama Raja kerajaan terbesar di tanah parahyangan yaitu Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakwan Padjadjaran Sri Ratu Dewata. Museum ini merupakan museum Budaya dan Seni milik Provinsi Jawa Barat. Tiket masuk hanya Rp 2000 - 5000 rupiah saja.
Foto koleksi
Museum Sri Baduga-Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat
Setelah meninggalkan
Museum, Perjalanan menuju kembali ke alun-alun melintasi Tegal Lega, yang merupakan
lapangan tempat berkumpul para pahlawan di tatar sunda, dipimpin oleh Moh. Toha.
Beliau berjuang bersama pejuang lain mengusir penjajah Belanda dengan membakar
harta benda dan rumah mereka, peristiwa tersebut dikenal sebagai peristiwa Bandung
Lautan Api.
Saat ini lapangan Tegal
Lega telah diubah menjadi taman kota Bandung untuk semua masyarakat yang akan
berolahraga, bersantai bersama keluarga sambil berswa-foto. Di Alun-alun, wasatawan akan melihat Masjid Agung
dengan lapangan yang di tata sedemikian rupa menjadi sesuatu yang ciamik.
Gedung Sate dikenal sebagai Gouvernements Bedrijven (GB) yaitu tempat pemerintahan. Gedung Sate
nampak gagah dengan sate di puncak atapnya. Tertarik berswa foto dengan ikon
Jawa Barat, Gedung Sate? Naik Bandros warna kuning untuk ke sana.
Sementara, ke arah Barat Kota Bandung,
wisatawan diajak mengenal wilayah Chinatown,
Teras Cihampelas, stasiun Kereta Api, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Universitas Pendidikan Indonesia. Wisatawan
dapat menggunakan Bandros warna Hijau.
Gasibu (Gabungan
Sepak Bola Indonesia Bandung Utara) sebuah lapangan besar, bernama Wilhelmina Plein di masa Penjajahan
Belanda.
Sementara
di U-Turn Dago Tea house , wisatawan
bisa menemukan spot foto keren kota
Bandung dari dataran tinggi, apalagi bila diambil di malam hari. Tebing Keraton dan kawasan Hutan Raya Ir. H
Juanda yang terkenal di antaranya. Di sepanjang pinggir jalan, ada penjual
bandrek; penjual jagung bakar bermacam rasa, Sate kelinci (kalau suka) bisa
dicicipi juga.
Penasaran
dengan Forest Walk “Baksil (Babakan
Siliwangi)”? Wisatawan yang menyukai kehidupan alam bebas, bisa spot foto instagramable, di hutan kota ini.
Di
teras Cikapundung, wisatawan dapat mengantri untuk berwisata air arung jeram
langsung. Bagaimana sensasinya perjalanan air ini? Insya allah, seru! Tetapi Hati-hati bila musim hujan turun, debit air
meningkat sensasi lebih menakjubkan.
Museum Geologi adalah museum tertua (dibangun tahun 1929) yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat. Museum ini menyimpan berbagai macam fosil, batuan dan mineral yang ada di Indonesia.
Bandros, bandros; ayo bawa saya keliling-liling Kota Bandung tidak hanya terdengar indah dalam kata, tetapi lebih bermakna dan merasakan keindahan bila kita mencoba langsung Bandros alias Bandung Tour on Bus dalam jalan-jalan keliling Kota Bandung. Sambil melihat kiri kanan tempat wisata berbeda-beda yang dapat dikunjungi menambah indah perjalanan wisata di Kota Bandung. Yuk, jangan pikir panjang. Tabung uang, jalan-jalan ke kota Bandung naik Bandros; Luar biasa rasanya. Salam Literasi.
Daftar Pustaka
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Toha
2.https://tempatwisatadibandung.info/museum-sri-baduga-the-musuem-of-historical-bandung/
3. https://www.woke.id/bus-bandros-bandung-rute-jadwal-dan-lokasi-beli-tiket/
4. Ayudila, Gardena Puteri “Bus Bandros Bandung: Rute, Jadwal dan Lokasi Beli Tiket”, 2019 ShareTweet.
5. http://tempatwisatabandung.info/taman-veteran-bandung
6. http://anekatempatwisata.com/wisata-bandung-gedungsate
7. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gedung_Sate
8. http://bandungkita.id/2019/10/31/inilah-asal-muasal-nama-lapangan-gasibu-
9. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Dago_Tea_House
Wah asiknya keling Bandung dengan biaya murah....Mau dong
BalasHapusyuk..
HapusTerimakasih Bu infonya tentang Kota Bandung..
BalasHapusSangat bermanfaat.
Sama-sama
Hapus