MEMPROSES
INFORMASI BAGIAN DARI BERPIKIR
Percakapan di ruang
guru terkadang berhubungan dengan persoalan daya ingat siswa yang tampak dalam evaluasi
harian, per 3 bulan, per 6 bulan dan
seterusnya. Seolah-olah siswa tidak melakukan apapun dalam kegiatan perbaikan yang
menggunakan daya ingatnya, tugas dan evaluasi seperti jalan di tempat hasilnya.
Guru geram memikirkannya. Soal yang sama terekam hanya 35 sampai dengan 55
persen di kepala sang siswa.
Eh.. nanti dulu, 35 sampai dengan 55 persen, itukan juga perubahan
daya ingat yang harus disyukuri. Bisa jadi, mereka seperti itu karena pancingan
guru dalam tiap materi tidak membuat daya ingat siswa bangkit dari tidurnya.
Ditilik dalam buku yang diterbitkan
oleh essensi-Erlangga (2008;24-29), Anne
De’ Aechevarria & Ian Patience, “Seri
Strategi Pengajaran: Strategi Pengajaran Berpikir”, daya ingat siswa dapat
terekam dengan baik apabila siswa mampu memproses informasi yang diberikan
guru melalui berbagai bentuk.
Latihan, yang diberikan oleh guru,
seharusnya sudah mampu menstimulus siswa melalui cara Menyisihkan yang berbeda ; ternyata
dengan cara ini, siswa dapat mengingat setidaknya 30 persen bahkan mungkin lebih
dari yang dibacanya atau yang dipelajarinya. Bagaimana caranya?
1. Perencanaan dan praktik untuk latihan daya ingat
Kesulitan mengorganisasi informasi baru
sehingga timbul kesulitan mengingat adalah
masalah utama siswa belajar. Teringat teman-teman guru di Taman Kanak-kanak
yang mengajarkan bagaimana mencari bentuk bangun kotak di keranjang khusus
kotak, bentuk bangun segi tiga di keranjang segitiga dan bentuk bangun bulat
untuk keranjang bulat pada siswa-siswi TK. Tidak jauh berbeda untuk siswa-siswi lanjutan
dapat diperlakukan hal yang sama hanya kontennya berbeda.
Praktisnya latihan yang diberikan terkait materi pelajaran berhubungan dengan hal tersebut. Bentuk latihan sederhana. Tetapi kalau berhubungan dengan praktik kadang terlupakan. Apa lagi jika siswa di dalam kelas jumlahnya gemuk. Jangan patah semangat, kita coba saja yuk cara ini.
1. Aplikasikan dalam proyek latihan
Mintalah siswa untuk mencari perbedaan dan atau
persamaan dari kata-kata yang berhubungan dengan materi pelajaran dengan
gambar-gambar menarik yang juga berhubungan dengan materi ajar.
Contoh:
Mata pelajaran bahasa :
Kemudian,
tugas selanjutnya siswa cukup memilih 1 dari tiap keranjang dan diminta
menuliskan perbedaan dan persamaan di antara penghuni keranjang yang dipilihnya.
Dimana menulisnya?
Nah kaitkan saja dengan penggunaan teknologi seperti Padlet, canva, Google sheet, Blog, Pentimeter, dan lain-lain.
Lanjut dengan pengambangan
materi yang dibutuhkan. Apabila akan mengupas “Notice dan Announcement”, siswa
yang mendapatkan materi ini menjadi nara sumber untuk pendalaman materi “Notice
dan Announcement” yang dilakukan oleh semua siswa. Begitupun untuk materi yang
lain.
2. Perencanaan Refleksi
Setelah melakukan pembelajaran dengan tujuan melihat
dan memahami perbedaan/persamaan untuk materi bahasa (literasi) “Notice dan
Announcement” sebagai contoh; dilemparkan apa yang didapat dalam pembelajaran
dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan siswa itu sendiri, teman-temannya,
keluarganya dan masyarakat kecil di sekitar dia dan sekolah akan membuat siswa
belajar memproses informasi yang didapat dengan menganalisis sebelum disebarkan
kembali di sekitar kehidupannya.
Memproses informasi yang diterima oleh manusia merupakan cara manusia berpikir; Ini versi saya loh. Versi teman-teman guru lain ketika mendapatkan informasi apapun bagaimana? Kita sharing ya. Semoga berguna. Another time kita diskusikan tentang numerik informasi yuk..?
mengolah informasi untuk lebih bermanfaat ya bu. Mantul.
BalasHapusBenar pak. 😊
BalasHapus