5 Mei 2021
TADARUS DENGAN HATI
“Ramadan
menjadi waktu yang diberikan Allah untuk mengembangkan sayap-sayap patah dari
tubuh manusia. Sayap-sayap itu muncul bila kalimat Allah dikumandangkan dengan
hati tanpa niat menyombongkan diri, riya dan lain-lain. Akan tetapi kadangkala
hal tersebutlah yang terjadi selama ini. Kita melakukan sesuatu karena ada
unsur hal itu adalah yang tidak baik dilakukan.”
Pernyataan di atas saya kutip karena ada
bebarapa siswa saya yang di bulan Ramadan ini diminta untuk bertadarus sebagai
bagian dari tugas pesantren kilat dari Dinas Pendidikan Provinsi Kota Bandung.
Tujuan yang sangat bagus dari Disdik untuk mengembangkan karakter siswa muslim
di seluruh jawa barat. Oleh karena itu, saya meluruskan pemikiran siswa saya
yang memang sangat konsisten dengan hal yang berbau riya ini dengan
menyampaikan “Ini syiar agamamu nak, jangan selipkan riya mu dalam hati; tapi
bacalah tiap kalimat allah di dalam Qur’an itu dengan hatimu. Semoga allah
berkenan menerimamu dalam setiap langkah dan suaramu sebagai barakahmu di hari
kemudian” sambil saya juga membaca meski hanya satu ayat.
Subhanallah, lancar sampai di hari ke-15
bulan Ramadan ini. Sayang seribu kali sayang. Sedang gencar-gencarnya siswa di
kelas saya mengaji tadarus sampai jam 03.00 menjelang shubuh mereka sudah setor
surat yang dibaca dan 10 ayat dari surat Al-baqarah dilantunkannya. Masya
allah, saya masih sibuk menyiapkan makanan untuk anak dan suami sahur; siswa
saya sudah memulai untuk tadarus. Pulsa internet dari kemendikbud habis. Kobaran
semangat anak-anakku di SMK MedikaCom tdak padam tetapi mereka menjadi kesepian
bila gurunya tidak mendengarkan suara mereka dan memberikan kata-kata
penyemangat.
Saya akan terus memberikan kobaran itu untuk kalan yang mau berjuang untuk menjadi lebih baik anak-anakku tercinta di kelas XI RPL A.
#AISEI WritingChallenge
#InsprasiKartini
#KurikulumNgumpet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion