SEMANGAT PGRI KOBARKAN KEMAJUAN
LITERASI TULIS DAN LISAN
Tanggal 28 Oktober 1928
adalah awal dicetuskanya Sumpah Pemuda di Batavia. Sejumlah pemuda dan pemudi
berkumpul menyatakan kesepakatan untuk :
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jan satoe, bangsa
Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoen, bahasa
Indonesia
Tanggal
28 Oktober 2020 sejumlah pemuda-pemudi Indonesia berkumpul bukan hanya sekedar
merayakan sumpah pemuda; lebih dari itu. Bincang Daring dipelopori oleh Bapak
Wijaya Kusuma. M.Pd. (biasa dipanggil Om Jay oleh penulis), Ibu Dra. Sri
Sugiastuti, M.Pd (ibu yang biasa disapa dengan Ibu KanJeng), Bapak Drs. Dedi
Dwigatama M.Si., Bapak Namin AB Ibnu
Solihin, M.Pd., Bapak Agus Sampurno M.Pd. dan TV ANDI
dalam Seminar Nasional Guru
Blogger PGRI: PJJ tidak lagi Membosankan yang peran utamanya adalah Guru
atau pendidik benar-benar perduli perkembangan pendidikan di Indonesia. Bukan
menjadi guru pemburu sertifikat. “Jika ingin PJJ menyenangkan dalam kelas kita
harus memahami karakter siswa, menyadari kemampuan IT dan aplikasi komputer
terbarukan, buat sesederhana mungkin dan memudahkan anak-anak mengakses,
memahami lingkungan yang ada. Lakukan
saja yang bisa dilakukan. Hubungi
Siswa untuk mengapresiasi "kerja mereka” sebagai makna menghapus air matanya (kesedihan) menjadi kedekatan dan keperdulian, begitu yang disampaikan Pak
Dedi. Sementara Pak Agus mengungkapkan “Guru harus kreatif menggunakan
teknologi terbarukan”.
Pak
Namin memberikan masukan berharga bahwa guru harus menyentuh hati setiap anak dan
memeluk dengan kasih sayang. Semua itu dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan
mereka.
Aktualisasi
nya adalah pembelajaran yang menyenangkan. Hingga Om Jay mengatakan dengan
tegas, apabila dalam seminar ini, masih ada pembelajaran membosankan dari guru
yang mengikuti kegiatan seminar ini, bisa jadi sertifikatnya ditarik kembali.
Ibu Kanjeng pun memberikan tips tentang naskah yang berceceran agar dapat dikumpulkan dan dibuat
menjadi buku. Masya allah perhatiannya Ibu Kanjeng pada penulis-penulis pemula sungguh menjadikan obor untuk lebih banyak membuat warisan tulisan.
Subhanallah
komitmennya ga main-main ya. Karena peran guru memang amat berpengaruh dalam
PJJ. Ilmu berharga dari orang-orang yang dirahmati allah memberikan materi
dengan lugas, cerdas dan berkesan.
Terimakasih
semua pembicara dan TV Andi, saya semakin tahu bagaimana menulis. Saya sudah
mencoba menyebarkan pada teman-teman saya di Bekasi dan Jakarta untuk belajar
menulis. Semoga saya bisa terus menyebarkan virus literasi pada teman-teman
lain.
#30hariAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#100katabercerita
#pendidikbercerita
#warisanAISEI
#KomunitasSejutaGuruNgeblog
#AISEIInsiraAction
#KelasKreatif
#KOGTIK
#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion