Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Rabu, 04 November 2020

Challenge AISEI #Day26AISEIWritingChallengeSemangatKemajuanLiterasiTulisdanLisan

          SEMANGAT PGRI KOBARKAN KEMAJUAN

           LITERASI TULIS DAN LISAN


Tanggal 28 Oktober 1928 adalah awal dicetuskanya Sumpah Pemuda di Batavia. Sejumlah pemuda dan pemudi berkumpul menyatakan kesepakatan untuk :

Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jan satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoen, bahasa Indonesia

Tanggal 28 Oktober 2020 sejumlah pemuda-pemudi Indonesia berkumpul bukan hanya sekedar merayakan sumpah pemuda; lebih dari itu. Bincang Daring dipelopori oleh Bapak Wijaya Kusuma. M.Pd. (biasa dipanggil Om Jay oleh penulis), Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd (ibu yang biasa disapa dengan Ibu KanJeng), Bapak Drs. Dedi Dwigatama M.Si.,  Bapak Namin AB Ibnu Solihin, M.Pd., Bapak Agus Sampurno M.Pd.  dan TV ANDI  dalam Seminar Nasional Guru Blogger PGRI: PJJ tidak lagi Membosankan yang peran utamanya adalah Guru atau pendidik benar-benar perduli perkembangan pendidikan di Indonesia. Bukan menjadi guru pemburu sertifikat. “Jika ingin PJJ menyenangkan dalam kelas kita harus memahami karakter siswa, menyadari kemampuan IT dan aplikasi komputer terbarukan, buat sesederhana mungkin dan memudahkan anak-anak mengakses, memahami lingkungan yang ada. Lakukan saja yang bisa dilakukan.  Hubungi Siswa untuk mengapresiasi "kerja mereka” sebagai makna menghapus air matanya (kesedihan) menjadi kedekatan dan keperdulian, begitu yang disampaikan Pak Dedi. Sementara Pak Agus mengungkapkan “Guru harus kreatif menggunakan teknologi terbarukan”.

Pak Namin memberikan masukan berharga bahwa guru harus menyentuh hati setiap anak dan memeluk dengan kasih sayang. Semua itu dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan mereka.

Aktualisasi nya adalah pembelajaran yang menyenangkan. Hingga Om Jay mengatakan dengan tegas, apabila dalam seminar ini, masih ada pembelajaran membosankan dari guru yang mengikuti kegiatan seminar ini, bisa jadi sertifikatnya ditarik kembali. Ibu Kanjeng pun memberikan tips tentang naskah yang berceceran agar dapat dikumpulkan dan dibuat menjadi buku. Masya allah perhatiannya Ibu Kanjeng pada penulis-penulis pemula sungguh menjadikan obor untuk lebih banyak membuat warisan tulisan.

Subhanallah komitmennya ga main-main ya. Karena peran guru memang amat berpengaruh dalam PJJ. Ilmu berharga dari orang-orang yang dirahmati allah memberikan materi dengan lugas, cerdas dan berkesan.

Terimakasih semua pembicara dan TV Andi, saya semakin tahu bagaimana menulis. Saya sudah mencoba menyebarkan pada teman-teman saya di Bekasi dan Jakarta untuk belajar menulis. Semoga saya bisa terus menyebarkan virus literasi pada teman-teman lain.

#30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge

#100katabercerita

#pendidikbercerita

#warisanAISEI

#KomunitasSejutaGuruNgeblog

#AISEIInsiraAction

#KelasKreatif

#KOGTIK

#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion