Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Senin, 15 Februari 2021

#Feb14AISEIWritingChallengeWalikelasSamaDenganNegosiator

 

14st February  2021

WALIKELAS SAMA DENGAN NEGOSIATOR

 

          Ada beberapa teman guru yang menjabat sebagai walikelas di sekolah ternyata menjadi seorang negosiator top banget untuk membujuk anak yang hampir collaps tidak mau sekolah. Keluarganya adalah keluarga yang mampu secara financial, tetapi kurang dalam educative background sehingga ketika ibu wali kelas hadir; dianggap sebagai sesuatu yang justru mengganggu kehidupan mereka. Sekolah dianggapnya sebagai tempat dimana siswa disimpan dan diperbaiki akhlaknya sementara di rumah mereka tidak cukup support untuk mendukung kebutuhan siswa (anak) dalam membangun jiwa mereka. Pemikiran primitif anak itu akhirnya seperti ini, “saya harus bekerja agar tidak menyusahkan orang tua; orang yang sudah bekerja dia bebas bersikap dan berperilaku”  

          Dari penuturan beliau saat akan kenaikan kelas waktu itu seperti yang tersampaikan di atas, saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Berat sekali beban si anak, tetapi ditangan sang wali kelas yang benar-benar perduli pada siswanya. Sang anak mulai percaya untuk belajar kembali. Keluarganya juga mulai terbuka untuk memberikan peluang pada anaknya berkembang dengan jiwa yang sehat.

          Ditilik dari jawaban sang walikelas; inti negosiasi yang dilakukan tidak lebih dari hal sederhana dan tidak membutuhkan kekhususan menurutnya. Dia hanya memiliki :

1.   Strategi komunikasi menghadapi orang tua dan siswa dengan pandangan masa depannya sendiri.

2.   Berkomunikasi seefektif mungkin tentang permasalahan yang muncul tanpa harus memunculkan masalah baru.

Pembicaraan prolog tidak terlalu panjang, inti permasalahan bisa dikenalkan dengan pertimbangan kejiwaan berbagai pihak.

3.   Mencoba mendengar keinginan orang tua, siswa dan  keinginan sekolah. Dengan mendengar semua keinginan, setidaknya walikelas melihat berbagai kemungkinan yang tepat untuk mencapai kesepakatan.  

4.   Sabar mengahdapi segala situasi yang terjadi.

5.   Kesepakatan yang dibuat menjadi sebuah perjanjian tertulis sesuai keinginan semua pihak.

Saya salut pada teman saya ini. Karena hasilnya cukup signifikan dalam perekbangan pembelajaran sang anaknya. Saya coba mengintip ini dari teman guru Bimbingan dan Konseling di sekolah. Perjuangan memang tidak mengkhianati kerja. Saya coba melakukan terus menerus. Benar memang hasilnya bisa dirasakan, hanya belum signifikan seperti ibu guru teman saya ini. Ada yang memang harus dikembangkan lagi dalam berkomunikasi intensif dan efektif agar tak terlihat agresif.

          Karena kecintaan saya pada siswa, saya akan terus belajar menjadi walikelas yang baik yang insyaallah dapat memecahkan karang komunikasi agar mampu berperan sebagai seorang negosiator yang baik.  

 

 

###

 

#thepowerofkepepet

#pikir15menit

#nulis15menit

#kasihsayang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion