RENUNGAN HIDUP
Pagi ini, semestinya saya sudah
libur sebagai guru di sekolah. Jujur, saya senang libur. Tetapi yang tidak buat
senang adalah internet connection di
wilayah saya tidak sebaik di sekolah. Banyak yang harus saya download terkait
materi ajar semester genap, perencanaan pembuatan buku, dan hutang menulis
blog. Dengan berbagai keperluan sekolah yang saya butuhkan, saya memberanikan
diri ke sekolah diantar suami tercinta.
Alhamdulillah, anak dan suami
mengizinkan saya ke sekolah. Sepanjang perjalanan, suami mengingatkan saya agar
hati-hati karena Covid 19 makin banyak klusternya. Jaga jarak, jangan jajan
sembarangan dan sejumlah pesan singkat lainnya. Saya hanya menerima dan
memprogram perintah dan pesan di memori otak sambil tersenyum. Jajan tidak
mungkin karena sunnahnya muslim melaksanakan ibadah shaum, tidak akan mungkin jajan.
Ada hal menarik dari pembicaraan suami tentang
kluster COVID 19 terbaru. Saat ini sudah berkembang kluster baru dari COVID 19
yang dibawa oleh orang dari Inggris ke Singapura. Gejalanya cukup membuat kita
harus lebih berhati-hati antara lain: 1). Kelelahan, 2). Kehilangan selera
makan, 3). Sakit Kepala, 4). Diare, 5) Kebingungan, 6). Nyeri Otot, 7) Ruam
Kulit.
Masya Allah, Allah ciptakan COVID
bukan untuk menyengsarakan manusia. Sesungguhnya inilah tanda-tanda kebesaran
Allah. Kecerdasan manusia diuji dengan menciptakan vaksin-vaksin penyembuh dan
pengobatan, Kepedulian diantara manusia diuji dengan kumpul-kumpul yang tidak
efektif, Sekolah diuji bagaimana mengelola peserta didik yang patuh dan taat,
keserakahan ditampakkan, Kecurangan diperlihatkan. Semua agar manusia lebih
bertakwa pada Allah, kecuali bagi orang-orang yang tidak beriman.
Pertumbuhann Covid 19 yang semakin pesat
seperti layaknya manusia yang selalu berkembang dengan pola pikirnya. Semua hal
dicoba untuk meyakinkan hati selesai perkembangan Covid tetapi selalu muncul
yang baru.
Tak ada sesuatu yang sia-sia, setiap
penemuan diuji secara klinis dan diyakini kesembuhan bila menggunakan temuan
tersebut. Keyakinan yang diharapkan Allah adalah hal yang sederhana, tapi jelas
adanya. COVID 19 tak terlihat itu benar, Covid itu nyata ada, Covid tidak harus
dimusnahkan (mustahil memusnahkan virus yang tak terlihat).
Oleh karena itu, Allah hanya ingin
manusia menghindari hal yang tidak efektif dalam kehidupan manusia. Ujian yang
diberikan agar keyakinan manusia semakin tumbuh hanya pada Allah saja. Bukan
pada manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion