Pembelajaran Bahasa Asing (Inggris) terkadang memang
dianggap sulit. Berbagai rancangan sudah diupayakan oleh guru dan sang siswa. Tetapi
masih saja, sulit dipahami.
Seorang
teman dari Texas Amerika mengirimkan satu hal baru bagaimana belajar bahasa
Inggris. Dia mengajak saya untuk mengikuti kegiatan Mock Trial. Apa maksud
dari Kegiatan Mock Trial ini?
Mock Trial adalah tantangan belajar bahasa
Inggris dengan membawa ruang persidangan ke dalam kelas. Anak anak diberikan
sebuah kasus hukum dimana mereka harus mampu untuk membela (Lawyers) bila mereka berperan sebagai pengacara atau
menyerang (Public Prosecuter) bila mereka berperan sebagai Jaksa Penuntut Umum dari kasus yang diberikan sebagai challenge. Mereka diminta untuk memecahkan kasus hukuman yang dijatuhkan pada terpidana. Model pembelajaran Collaboration
antara discussion (reciproval), deep learning, speaking dan writing;
menjadi sasaran utama pembelajaran.
Mereka bermain peran “Role Play” dalam
kelompok kerja. Kelompok kerja Lawyer
(2 orang), kelompok kerja Public
Prosecuter (2 Orang), Juries (3 Orang), Tertuduh (jumlahnya tergantung
kasus), saksi-saksi (kurang lebih 3-5 orang) tergantung dari kasus.
Oleh karena itu, mereka harus
mempersiapkan diri yang matang dalam membuat strategi mempertahankan dan
menyerang melalui bukti-bukti yang meringankan atau yang memberatkan tertuduh.
Tertuduh harus mampu bercerita tentang kasusnya dengan lancar dan jujur. Sudah
pasti mereka harus membuat tulisan yang berhubungan dengan kasus yang
disodorkan oleh guru. Ketika mereka berupaya membeberkan fakta di persidangan
mereka diperkenankan membaca tulisannya. Tentunya harus terdiri dari
pendahuluan, konten dan penutup dari pernyataan mereka tentang tertuduh. Begitupun
ketika menyerang, alasan kuat harus mereka punya untuk memvonis tertuduh dan
tidak boleh main-main karena di sana ada hati nurani. Ekspresi mengungkap
kebenaran menjadi sesuatu hal yang perlu dalam belajar karakter mempertahankan
pendapat. Pengetahuan tentang undang-undang terhadap suatu kasus menjadi
bertambah. Para Juri yang mendengar kasus ini pun diharapkan dapat memberikan
pertanyaan karena keputusan akhir jika draw dilihat dari jawaban juri dalam
sebuah diskusi yang tentu harus disampaikan fakta-fakta pendukung dalam
menjatuhkan sangsi kepada tertuduh. Saksi yang dihadirkan dari tim pembela dan
penyerang harus mempersiapkan materi tulisan yang berhubungan dengan penguatan
terhadap materi yang disampaikan oleh Pengacara dan Jaksa. Jika dia adalah
seorang ahli di bidang kesehatan. Artinya siswa dapat mencari yang berhubungan
dengan kesehatan yang bisa menjatuhkan dan mendukung.
Seorang Tim Penilai yang memang
berasal dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hukum (Lawyer &
Firm). Mereka atau dia dapat memberikan penilaian otentik bagaimana sidang itu
berjalan. Apa kesalahan dari pembelaan atau tuduhan yang disampaikan dan penguatan apa yang seharusnya diberikan dalam
sebuah kasus yang digulirkan. Kehadiran sebuah persidangan secara utuh diharapkan menjadi bentuk berbagai perdebatan dengan dasar teori yang kuat itulah yang akan memenangkan
peradilan ini. Pendalaman materi sangat diperlukan oleh siswa sehingga ini dapat dijadikan sebuah proyek pembelajaran yang baik. Apa lagi bila dibuat dalam bentuk kompetisi antar kelas. Cukup menantang kan?!
Pemberian Nilai disusun dengan struktur:
1.
Speaking
2.
Writing
3.
Core meaning
Kriteria
Penilaian dapat disusun sesuai kebutuhan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion