Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Senin, 29 Maret 2021

24Maret2021#AISEI WritingChallenge#Kelasku#anakku#siswa-siswikuBelajarMenyusunSoal

 

Jatinangor, 25 Maret 2021

BELAJAR MENYUSUN SOAL

Masuk bulan Maret, saya sudah pasang target untuk pembuatan soal Ujian Tengah Semester Ganjil. Khawatir teman-teman MGMP Mapel Bahasa Inggris yang saya ampu tidak siap membuat soal yang diminta Kurikulum.

Dulu membuat soal mudah. Tidak ada kata High Thinking Order,seperti yang dihimbau Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, sehingga soal bisa comot dari mana saja asalkan berhubungan dengan materi ajar.

Saat ini, jelas berbeda. Sebelum membuat soal, guru harus melihat 

1. Pemetaan Soal yaitu sebaran soal dengan komposisi Mudah, Sedang dan Susah sesuai kemampuan komunitas siswa yang diajar. Ini dibuat guru sebelum menyusun soal.

2.    Kisi-Kisi yaitu gambaran dari arah susunan soal yang akan dibuat.

3.  Indikator dari Kompetensi Dasar yang dibuat oleh guru tersebut dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4.    Tingkatan Soal yaitu analisa tingkatan soal yang akan dibuat. Ada level 1 (L1) berisi pemahaman dan pengetahuan setara dengan level mudah; level 2 (L2) berisi soal aplikasi antara pemahaman dan analisis atau pengetahuan dasar dan pengetahuan lanjutan. Biasanya setingkat dengan soal sedang; level 3 (L3) berisi soal aplikasi yang dikombinasi dengan analisis atau sintesis masalah.

5. Indikator Soal yaitu arahan yang dapat menentukan kompetensi siswa dari sebuah permasalahan dalam kompetensi dasar yang diajarkan.

6. Berbagai bentuk soal: menjodohkan, menyusun, rumpang (cloze Text), memilih dari 2 (dua) pilihan, memilih dari 4-5 pilihan, esai, dan lain sebagainya

7. Kunci Jawaban memberikan yang sederhana dan tepat sesuai kebutuhan mengambil hasil kompetensi yang diujikan.

8. Sumber yaitu sumber-sumber yang bisa menjadi kaitan dengan soal yang dibuat.

Setelah soal disusun, soal dapat dicek kembali oleh pembuat soal kedua dan penelaah soal. Rangkaian ini, mungkin terlalu ideal untuk dikerjakan. Tetapi untuk berlatih, apa salahnya belajar tahapan ini.

Itulah yang disampaikan oleh pengawas sekolah saya sebelum kami menyusun soal. Beliau pun memeriksa salah satu contoh soal yang diberikan yang tidak sesuai dengan indikator Kompetensi dasar yang diajarkan.

Semua dilakukan oleh guru agar tidak salah memberikan penilaian kepada siswa dan mengeneralisir kemampuan siswa. 

Contoh :

Pemetaan Soal

Di atas adalah bentuk pemetaan soal. Tujuannya adalah mempermudah guru membuat sebaran soal tiap materi pelajaran dengan persentase yang ditentukan oleh sekolah.

Jumlah mudah, sedang dan sukar pada soal; hanya guru yang menentukan. Jumlah persentase dan jumlah sebaran harus sama. 

Kisi-Kisi

Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat Indikator Kompetensi Dasar (KD). Masukan KD ke dalam kolom yang disediakan, ambil Indikator yang terdapat di dalam Kompetensi Dasar (KD) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tertera di kolom tersebut dengan Indikator “Menerapkan struktur teks dan Unsur Kebahasaan announcement”

Maka Indikator yang disusun untuk soal dengan level (L2) aplikasi yaitu dengan menggunakan proses meletakkan  kata/frasa/kalimat ke dalam sebuah pengumuman. Indikasi kemampuan pengetahuan tentang pengetahuan Announcement dalam sebuah penerbangan. Kata-kata yang digaris yang menentukan adalah guru. Soal yang tersusun menjadi seperti di dalam kartu Soal  di bawah ini

Kartu Soal 



Bentuk Soal Aplikasi yang disusun :

Which one is the correct information for flight announcement?

Fokus penilaian adalah aplikasi pengetahuan siswa dalam menerapkan susunan kata/frasa/ kalimat dalam pengumuman (announcement).

·         Mengukur penerapan kalimat present yang tepat

·         Menganalisa kalimat yang hilang dalam pengumuman merupakan kalimat/ frasa/ kata yang mendukung gagasan pengumuman tersebut.

Meskipun soal aplikasi, kalimat pilihan membuat siswa berkerut. Menurut sebuah sumber, berkerutnya seseorang tentang apa yang dibaca atau dilihat perlu dipikirkan lebih dalam. Oleh karena itu, soal itu sudah sama dengan soal High Thinking Order.

Untuk Soal L1 dan L3, Kita bicarakan di lain waktu ya..

Hari ini sampai di sini dahulu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your opinion