Jatinangor, 14 Maret 202
BEDA TIPIS ANTARA BERANDAL DAN CERDAS
Di depan rumah saya
adalah sebuah Taman kanak-kanak kuncup Kartika. Saya kurang tahu apakah anak
yang di dalam foto ini, siswi-siswi TK atau bukan. Tetapi melihat postur
tubuhnya, mereka mungkin alumni TK ini. Sebenarnya
ini bukan sebuah masalah bagi saya, hanya saya agak sedikit kurang bahagia melihat
keaktifan anak yang cenderung destructive
seperti di gambar.
Apakah anak yang
seperti ini bisa dikategorikan berandal atau cerdas jika dilihat dari sisi
perkembangan anak; yuk, kita telaah aja sikap berandal seperti apa dan cerdas
itu seperti apa juga. Jangan sampai kita menjustifikasi sesuatu yang belum
jelas fakta dan maknanya.
Apa sih arti makna
berandal? Berandal dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah orang yang tidak
menurut peraturan yang berlaku.
Sementara arti kata Cerdas adalah sempurna perkembangan akal budinya
(untuk berpikir, mengerti dan sebagainya).
Kalau dilihat gambar
di atas, gadis kecil yang menaiki pagar dengan cara tidak biasa (menerobos
masuk melalui jeruji berduri yang diperlebar di taman bermain TK) karena ingin
mendapatkan sesuatu yaitu bermain “perosotan” di taman bermain TK yang telah dikunci oleh
pengelola Taman kanak-kanak tersebut. Taman yang dikunci artinya taman bermain
dilarang digunakan oleh siapapun dianggap sebagai peraturan. Ketika dari segi
etika anak masuk tanpa izin saja, itu sudah merupakan pelanggaran peraturan
yang diterapkan. Apalagi dengan cara menerobos dan merusak milik orang lain
(Vandalisme) sepertinya harus diluruskan untuk belajar tentang etika kepada
orang tuanya. Sayang bla berlarut. Tetapi ini hanya opini bebas.
Sebenarnya mungkin
saja anak ini memiliki tingkat intelegensi tinggi dari sisi keterampilan
motorik kasar. Karena dia tahu dengan cepat cara menerobos tanpa ada yang
terluka. Dia hanya perlu diarahkan
dengan tegas dan sopan. Biasanya justru orang tuanya yang keberatan bila
anaknya ditegur karena hal-hal yang sepele tetapi berdampak besar hingga
dewasa.
Semoga saja anak cantik
ini, semakin cantik perilakunya d depan orang tua maupun di belakangnya.
Sehingga tidak destructive pada barang orang lain lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your opinion