KOMPUTER DAN GAWAIKU
Beginilah aku dan keseharianku bersama anak-anaku, komputer dan handphone (gawai)
Komputer : Bunda, istirahat dulu donk. Aku cape ngejar writing challange tiap hari. Pegang, deh. Mesinku udah panas.
Gawai : Iya, bun. Aku juga.
Makanya aku minta restart terus kan. Penuh banget foto-foto baru, materi-materi
yang bunda simpen, bikin aku loading terus. Matiin ya sekali... aja.
Aku : hayu atuh, bantu
bunda. Nanti ga jadi-jadi buku bundanya. Hmm ok deh. Bunda kasih istirahat 10
menit ya.
Komputer : Tega
bener, bun. Masa 10 menit.
Gawai : bund
baru ge nyuap, udah kudu start lagi itu mah.
Aku
: Jadi maunya sehari gitu
without you and your sister? Bunda ga bisa.
Komputer : Bunda dzikir dulu aja yang banyak, sambil
nonton sinetron dengan kakak TV. Channelnya terserah ada SCTV, Indosiar, Trans.
Pokoknya sehari aja. Aku ngademin badan aku, da dipegang unda terus kan.
Aku : Jadi itu mau kamu Kom.. ide bunda keburu
kabur. Hand gimana? Pake kamu aja ya?
Gawai : sama unda, aku juga butuh space. Biar ga
loading terus. Ntar nge-hank gimana? Lebih parah. Pleaseeee...
Aku : ya sudah lah. Sehari g akan bunda pegang
kalian. Bunda mau leyeh-leyeh sembari luluran and masak aja deh.. bye.
Komputer : Bunda,
jangan ngambek dunk.
Gawai : iya unda. Kita sayang unda, tapi kan kita
juga jenuh..
Aku :
iya.. iya.. nanti unda beliin
hard disk yang besar biar kamu lega, mengeksplore ya. Hand and Kom. Bunda pake
kertas aja deh nulisnya, pulpen sini bunda pake tubuh kamu ya untuk menulis di
lembar kertas. Ya ampun kertas kosong ko ga ada..
Kertas :
kan bunda lupa beliin yang baru.
Aku : Masya Allah. Iya
ya. Kalu beli kalian, kertas bunda suka bingung menyimpannya, semua lemari
hanya untuk kertas. Kadang bunda lupa ndak buka-buka lagi.
Kertas :
Iya aku, sekarang sudah sering dilupakan orang. Padahal mereka butuh aku.
Aku : Bukan dilupakan, itu kan
untuk kepentingan bumi juga. Sekarang kan sudah terlalu padat oleh sampah-sampah
plastik, dan lainnya. Jika Kertas sering dipakai, pohon-pohon yang melindungi
manusia dari longsor, kepanasan, kehujanan makin habis ditebangi oleh
industrialis yang berkecimpung di dalamnya. Jadi hehehe, Terimaksih. Jangan cemburu dengan komputer ya Kertas. Kamu
sangat penting ko. Tetapi saat ini, kita juga harus berpikir bagaimana hidup
menghadapi zaman yang makin kental dengan teknologi ini makanya bunda sekarang
belajar dengan komputer. Tapi masih suka nulis di buku, untuk catatan hutang
ko.
Kertas :
Iya, aku ngerti ko bun.
Aku : Alhamdulillah.
Sini bunda coret-coret buat mencatat kesulitan anak-anak di kelas bunda dan
menu makanan hari ini untuk Bintang.
Kertas : Terimakasih ya
bun, masih mau menggunakan aku.
Pulen :
aku seneng bunda masih memeluk aku saat menulis kebaikan anak-anak bunda
dan ilmu bermanfaat untuk mereka. Aku jadi bangga pada bunda. Dengan begitu aku
kan bisa ikut masuk syurga ya, bun..
Aku : Syurga-neraka,
itu urusan Allah, pen. Yang penting mah, kita melakukan semampu kita untuk
kebaikan bersama orang lain. Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar, jadi
berkata dan menulis yang baik lebih bermanfaat jika kita tak mempunyai sesuatu
untuk disedekahkan. Bunda nulis dulu ya. Kan Komputer mau istirahat dan
Handphone sudah terdengar dengkurnya tuh.. Kertas dan Pulpen temani bunda ya.
Bismillah.
Kertas bekas print yang gagal ikut usul,"Aku.masih bisa dipakai lho, Bun!"
BalasHapusSetuju pak. Hihi. Terlupa
Hapus