BLENDED LEARNING, BERSATUNYA IDE-IDE
Awalnya
keterpaksaan, guru-guru harus membuat tugas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam
satu lembar dan berkolaborasi antara Mapel, yang Kompetensi Dasar akan
digabungkan bisa mendukung satu dengan lainnya. Itu akan menjadi sebuah Blended Lesson yang dipakai dalam
pembelajaran. Begitulah, pesan bapak pengawas pembina kami pada suatu
kesempatan.
Putar otak, sampai di kepala seperti banyak
semut dan lebah. Tidur yang diimpikan: RPP Blended
Lesson. Setelah dua hari dua malam galau merana, akhirnya saya menghubungi
teman guru dari mapel Kewirausahaan. Jadilah kesepakatan kami membuat video dan
RPP Blended Lesson. Temanku mulai mengirimkan materi ajar dan kita sama-sama
mengerjakan RPP Blended Lesson satu lembar.
Ini yang kemudian
dirancang ke Story Board Script tentang apa yang akan disampaikan
dalam konten video. Perancangan ini
perlu diskusi yang matang agar peleburan dua materi dari 2 mata
pelajaran terasa alami. Ide-ide mulai bertebaran ketika kami berdiskusi. Tapi
harus punya satu kesamaan ide untuk menciptakan satu bentuk pembelajaran, yang
dipadukan agar bisa disimak kemaknaanya dalam pembelajaran. Guru juga dapat
memberikan penilaian dari tugas yang dikaitkan dengan materi tersebut. Apa yang
repotnya kemudian?
Ketika menjadi sutradara, guru sangat biasa. Pembuat skenario, itu juga pasti jago. Editor, tentunya menjadi hal yang biasa karena setiap pekerjaan harus dikoreksi oleh guru. Sebagai aktor/aktris, tentu tidak semuanya mampu. Ada yang memang sudah biasa di depan kamera. Tetapi ada yang sulit untuk berekspresi. Selain itu, menghapal skrip agar sesuai dengan skenario. Woow! Menguras emosi dan memang harus bershabar. Apalagi diantara guru tersebut belum melakukan pendekatan. Hasilnya videonya mungkin hanya enak dilihat mata. Belum lagi pemahaman teknologi terbarukan yang kadang masih minim; agak kurang mendukung terwujudnya Blended Learning in Video. Tapi jujur, serunya dapet banget! ketika mengerjakan tahap 1. Tahap kedua video masih menunggu waktu perekaman video lanjutan terkendala PSBB kemarin jadi urung dikerjakan tetapi tetap berjalan.
Banyak sekali “take” dan “cut” yang dilakukan. Biasalah, konsep tidak sesuai skenario yang disepakati, terkadang jadi terlalu kaku konsepnya untuk sebuah pembelajaran yang meyenangkan bagi siswa. Padahal siswa berharap informasi terkait materi ajar untuk hari itu. Jatuhnya, siswa asyik nonton gurunya berakting. Bukan informasinya yang diambil. Kacau bener, kan?!
Bingungnya lagi samapi ada kelupaan membuat video penutup yang di dalamnya seharusnya ada proses penugasan berjangka.
Silahkan mampir di Instagram saya, bila ingin melihat effort teman saya dan saya membuat Blended lesson
https://www.instagram.com/diahtrisnamayanti6445/?hl=en
Salam Literasi!!!
Wah pasti keren videonya, semangat yang luar biasa, semoga menginspirasi saya utk lebih banyak belajar lagi aamiin
BalasHapussemangat bu Halimah...
HapusLuar biasa perjuangannya dlm mempersiapkan pelajarannya.. pasti murid2nya akan mengapresiasi dan semnagat terus!
BalasHapusaamiin
BalasHapus