Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Senin, 19 Oktober 2020

Challenge AISEI #Day13AISEIWritingChallengeAISEIInspiraACTIONMemanusiakanManusiadiKampusnyaManusia

 

MEMANUSIAKAN MANUSIA DI “KAMPUSNYA MANUSIA”


Hari Sabtu, 17 Oktober 2020, akhirnya ada juga materi pembelajaran untuk saya sebagai guru SMK yang berkaitan dengan pembinaan anak berkebutuhan khusus (ABK). ABK atau Special Need memang lumayan menguras tenaga dan emosi untuk penanganannya. Sekolah Inklusi yang berada di Cibubur dengan nama Kampusnya Manusia paling tidak menginspirasi saya untuk menghadapi anak-anak kemampuan ekonomi yang kurang dan berkebutuhan khusus pula dengan cara-cara dan trik yang diberikan kemarin.

Ada hal yang masih belum tergambarkan oleh saya tentang bagaimana sulitnya pengajar di Kampusnya Manusia ini mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus ini. Ketika masa luring saja, memberikan pengertian kepada anak-anak ini perlu berulang kali meyampaikan  apalagi dalam keadaan PJJ ini yang menggunakan Daring dalam memberikan materinya. Bukan sesuatu yang mudah untuk dijalankan. Contoh yang diberikan sangat sedikit sehingga belum teraplikasi oleh guru-guru di sekolah lain yang juga memiliki siswa berkebutuhan khusus.

Anak ABK ini banyak macamnya, indikasi yang ditampilkan oleh Kampusnya Manusia hanya dalam penerimaan siswa melalui form yang diberikan. Sebenarnya indikasi anak berkebutuhan khusus cukup banyak antara lain: 1).   2).  3).   Ternyata dijelaskan dalam website Kampusnya Manusia ini yaitu http://www.KampusnyaManusia.  Begitupun tentang anak-anak Gifted-talented. Jujur sama susahnya membimbing mereka dengan ABK, bahkan cenderung lebih susah anak-anak Gifted-Talented karena kemampuan mereka di atas rata-rata dan posisi bergaining mereka lebih kuat dibanding anak-anak ABK. Mereka memiliki stigma sendiri dalam memproses kemampuan mereka. Jadi ketika mengerjakan tugas pun jika mereka pikir tidak penting buat mereka, mereka tidak akan kerjakan.

Sebagian besar, siswa yang normal saja amat malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di masa pembelajaran daring ini. Apalagi anak-anak berkebutuhan khusus yang memerlukan perhatian lebih dari siswa normal. Mereka selain perlu diberikan pemahaman penggunaan tekhnologi terbarukan baik itu HP maupun laptop, tetap stay at home to do they task. Itu mungkin yang Kampusnya Manusia ini menjadwalkan 2 hari siswa untuk hadir di sekolah dengan protokoler kesehatan yang super ketat.

Ilmu yang dismpaikan ibu Ima Rani dari Kampusnya Manusia di wilayah Cibubur, sangat menarik untuk dipelajari lebih dalam karena di sekolah-sekolah tempat bapak/ibu mengajar mungkin ada yang masuk aktegori anak-anak berkebutuhan khusus (special Need Students) atau anak-anak berbakat (gifted-talented students). Setidaknya kita bisa mengatasi pendidikan yang diperlukan untuk mereka. Kebaikan itu datangnya dari Allah dan keburukan dari saya yang hanya manusia biasa.

Salam Literasi!

#30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge

#100katabercerita

#pendidikbercerita

#warisanAISEI

#KomunitasSejutaGuruNgeblog

#AISEIInsiraAction

#KelasKreatif

#KOGTIK

#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)

 



6 komentar:

your opinion