MEMANUSIAKAN MANUSIA DI “KAMPUSNYA MANUSIA”
Hari Sabtu, 17 Oktober 2020, akhirnya ada juga materi
pembelajaran untuk saya sebagai guru SMK yang berkaitan dengan pembinaan anak
berkebutuhan khusus (ABK). ABK atau Special
Need memang lumayan menguras tenaga dan emosi untuk penanganannya. Sekolah
Inklusi yang berada di Cibubur dengan nama
Kampusnya Manusia paling tidak menginspirasi saya untuk menghadapi
anak-anak kemampuan ekonomi yang kurang dan berkebutuhan khusus pula dengan
cara-cara dan trik yang diberikan kemarin.
Ada hal yang masih belum tergambarkan oleh saya tentang
bagaimana sulitnya pengajar di Kampusnya Manusia ini mengajarkan anak-anak
berkebutuhan khusus ini. Ketika masa luring saja, memberikan pengertian kepada
anak-anak ini perlu berulang kali meyampaikan
apalagi dalam keadaan PJJ ini yang menggunakan Daring dalam memberikan
materinya. Bukan sesuatu yang mudah untuk dijalankan. Contoh yang diberikan
sangat sedikit sehingga belum teraplikasi oleh guru-guru di sekolah lain yang
juga memiliki siswa berkebutuhan khusus.
Anak ABK ini banyak macamnya, indikasi yang ditampilkan
oleh Kampusnya Manusia hanya dalam penerimaan siswa melalui form yang
diberikan. Sebenarnya indikasi anak berkebutuhan khusus cukup banyak antara
lain: 1). 2). 3). Ternyata
dijelaskan dalam website Kampusnya Manusia ini yaitu http://www.KampusnyaManusia. Begitupun tentang anak-anak Gifted-talented. Jujur sama susahnya
membimbing mereka dengan ABK, bahkan cenderung lebih susah anak-anak Gifted-Talented karena kemampuan mereka
di atas rata-rata dan posisi bergaining
mereka lebih kuat dibanding anak-anak ABK. Mereka memiliki stigma sendiri dalam
memproses kemampuan mereka. Jadi ketika mengerjakan tugas pun jika mereka pikir
tidak penting buat mereka, mereka tidak akan kerjakan.
Sebagian besar, siswa yang normal saja amat malas
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di masa pembelajaran daring
ini. Apalagi anak-anak berkebutuhan khusus yang memerlukan perhatian lebih dari
siswa normal. Mereka selain perlu diberikan pemahaman penggunaan tekhnologi
terbarukan baik itu HP maupun laptop, tetap stay
at home to do they task. Itu mungkin yang Kampusnya Manusia ini
menjadwalkan 2 hari siswa untuk hadir di sekolah dengan protokoler kesehatan
yang super ketat.
Ilmu yang dismpaikan ibu Ima Rani dari Kampusnya Manusia
di wilayah Cibubur, sangat menarik untuk dipelajari lebih dalam karena di
sekolah-sekolah tempat bapak/ibu mengajar mungkin ada yang masuk aktegori
anak-anak berkebutuhan khusus (special Need Students) atau anak-anak berbakat
(gifted-talented students). Setidaknya kita bisa mengatasi pendidikan yang
diperlukan untuk mereka. Kebaikan itu datangnya dari Allah dan keburukan dari
saya yang hanya manusia biasa.
Salam Literasi!
#30hariAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#100katabercerita
#pendidikbercerita
#warisanAISEI
#KomunitasSejutaGuruNgeblog
#AISEIInsiraAction
#KelasKreatif
#KOGTIK
#KomunitasSejutaGuruNgeblog(KGSN)
Sangat bijak bu
BalasHapusmasih belajar menjadi bijak
HapusKitalah yg berkewajiban membantux
BalasHapussiap bu. benar sekali
HapusBeruntungnya ibu bisa bersama anak2 itu. Semangat ibu
BalasHapusbahagia sekali, bu
BalasHapus