Mengenai Saya

Foto saya
I love writing, learning, cooking, watching some cartoon films such, sponge Bob, naruto, the legend of Aang.

Jumat, 16 Oktober 2020

Challenge AISEI #Day11AISEIWritingChallengeSangPengendara

 

SANG PENGENDARA

Setiap pagi setelah adzan shubuh berkumandang, aku sudah bersiap diantar suami sampai ke dekat jalan tol. Pasti ada saja, pengalaman berbeda tiap harinya. Seperti kala itu katika aku biasa menunggu bus yang mengantar ku menuju di pinggir jalan Cileunyi- Garut, aku sudah beberapa kali melihat pengendara unik melewatiku.

Pertama kali melihat, saya hanya staring at  (menatap) karena takjub. Ada kendaraan bermotor; bukan bajai, bukan pula mobil. Itu hanya sebuah motor yang direkayasa menjadi mobil seadanya. Aku mengatakan hal ini karena faktanya memang dibuild up (dirancang) sebuah motor menjadi sebuah mobil yang hanya bisa dikendarai satu orang. Cukup unik juga, dia selalu lewat kira-kira pukul 5 pagi. Dia, aku anggap sebagai jam yang menentukan bus ku sudah lewat atau belum. Jika tidak bertemu dan melihat si unik ini, artinya aku kesiangan; tetapi bila aku masih melihat si unik ini melintas, bus ku pasti belum meninggalkanku.

Di suatu pagi, perhatianku bukan lagi tertarik pada kendaraan unik itu, tetapi pada orang yang mengendarainya. Secara tidak sengaja; si unik itu melintasi kelokan, dimana aku baru saja sampai dari menyebrang jalan tol Cileunyi dan berdiri kurang lebih 2-3 menit, tiba-tiba mesin si unik ini mogok. Aku dengar sekali deriknya. Aku sedikit memperhatikan si unik yang ternyata sebuah motor sederhana yang dibuat lebih pendek dan diberikan bilah papan sebagai sadel tempat duduknya. Oleh karena itu, aku hanya bisa  membidiknya saat melintas.

Si unik ternyata dikendari oleh pengendara penyandang cacat. Dia sempat melemparkan senyum ramah kepadaku, yang ku balas dengan menganggukan kepala. Aku tak berani menghampiri. Ketika mogok itu, beliau tidak keluar dari motornya. Beliau hanya bergeser sedikit kemudian menarik tuas yang berada di depannya berkali-kali. Aku menghitung sekitar 7 kali tarikkan tuasnya, si unik ini baru kembali berbunyi dan pengendara meluncur kembali.

Tidak habis-habisnya bibir kuucapkan kebesaran illahi; dengan segala keterbatasan pengendara. Dia mampu merekayasa kendaraan untuk mencari nafkah, meski usia beliau tak muda lagi. Dia mengendarai di shubuh hari, karena pasti menghindari kejaran polisi atas kepemilikan kendaraan tanpa no seri kendaraan. Allah memberikan kecerdasan pada manuisia untuk dimanfaatkan dalam kebaikan manusia itu sendiri.

Saat masa pandemi ini, aku jarang melihat si unik melintas karena aku lebih sering berangkat lebih siang. Aku berharap pengendara si unik tetap sehat dan selalu mendapat ke berkahan dari Allah SWT.

Tidak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan itu hanya milik Allah semata.

#30hariAISEIbercerita

#100katabercerita

#pendidikbercerita



6 komentar:

  1. Semangat yang luar biasa dari si Bpk, semoga sehat-sehat selalu. Keren Bu...

    BalasHapus
  2. Mantul pa sudah yg ke 11 ya..
    Wah saya tertinggal jauh...

    BalasHapus
  3. Dimana pun kita berada, selalu ada pelajaran yg bisa kita ambil, keren Bu Diah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Bu Yuyun. Allah memberikan kita akal untuk berpikir positif terhadap segala sesuatu

      Hapus

your opinion